Disperindag Tak Temukan Ikan Berformalin di Pekanbaru

Kamis, 05 Oktober 2017

illustrasi Internet

PEKANBARU - riautribune : Mendapati laporan dari masyarakat terkait adanya ikan berformalin yang dijual di Pasar, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (DPP) Kota Pekanbaru langsung turun ke distributor penjualan ikan di Jalan Teratai, Kota Pekanbaru.

"Kami mendapat laporan masyarakat yang curiga adanya kandungan pengawet pada ikan yang dijual di Pasar. Makanya untuk mengecek kebenarannya, kita dari DPP langsung turun," kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Pekanbaru, Ingot Ahmad Hutasuhut, Rabu (4/10/2017).

Setelah mendapat laporan, Ingot menyebut, Disperindag Pekanbaru selanjutnya membentuk tim terpadu dan melakukan penelusuran bersama Dinas Pertanian dan Peternakan serta Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Pekanbaru.

Dari hasil pemeriksaan yang dilakukan sepanjang hari ini, ikan yang dipasok oleh distributor berasal dari Tanjung Balai Asahan, Sumatera Utara tersebut bebas dari zat berbahaya.

"Informasi yang kita gali, ikan berasal dari Tanjung Balai Asahan. Kita ambil sampel dan uji BBPOM, hasilnya kami pastikan tidak ada zat berbahaya," tegasnya. Ia juga memastikan mata rantai penyaluran ikan beku yang setiap hari mencapai 3 ton ke lokasi distributor tersebut aman.

Dari lokasi pertama, petugas kemudian melakukan pemeriksaan ke sejumlah pasar tradisional di Pekanbaru. Kali ini, sasaran petugas bukan merupakan ikan beku, melainkan ikan segar dengan jenis yang sama. Distributor mengakui terdapat 18 penyalur lain yang menyalurkan ikan tersebut ke sejumlah pasar.

"Dari beberapa pasar yang kita periksa hasilnya juga nihil. Tidak ada kandungan zat berbahaya seperti laporan masyarakat," ujarnya. Meski tidak menemukan adanya zat berbahaya, ia mengatakan pihaknya akan terus melakukan pantauan di lapangan termasuk ke pasar-pasar kaget.

"Untuk memastikan lagi, kita akan cek ke pasar kaget yang ada di Pekanbaru. Biasanya ketika ikan tidak habis, lalu dijual kembali ke pasar kaget atau pasar jongkok. Saat ini kita masih fokus dulu ke pasar yang berizin, termasuk mendalami 18 penyalur yang disebutkan distributor tadi," tukasnya.(ckp)