Pemprov Riau Siapkan Syarat dan Regulasi Embarkasi Antara

Rabu, 04 Oktober 2017

foto internet

PEKANBARU - riautribune : Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau mengakui belum bisa ditetapkan Riau sebagai Embarkasi Antara Haji tahun 2017. Sebab ada beberapa fasilitas belum siap dan regulasi yang mesti disiapkan, seperti Peraturan Daerah (Perda).

‎Demikian diutarakan Asisten I Setdaprov Riau, Ahmad Syah Harrofie, Rabu (4/10/2017) di Pekanbaru. Selain itu, regulasi lain yang mesti disiapkan Provinsi Riau yakni tentang biaya transportasi penerbangan jemaah dari Pekanbaru-Batam.

"Karena di dalam Peraturan Pemerintah (PP)-nya itu tidak boleh biaya transportasi dibebankan ke jemaah. Kalau embarkasi antara harus dari pemerintah, teknisnya bebas bisa sharing budget dari Pemprov Riau dengan Pemko/Pemkab," kata Ahmad Syah.

Sebab, menurutnya, tahun ini masih ada jemaah yang berangkat menggunakan biaya pribadi, seperti Pekanbaru, Rokan Hulu, Indragiri Hulu dan Kuansing. Tapi kalau sudah embarkasi antara biaya transportasi tidak boleh dari ‎jemaah.

Kalau provinsi Riau sudah memenuhi syarat yang ditetapkan, sebut Ahmad Syah, maka tim dari pusat akan mensurvei ke lokasi, supaya cepat dibuat Surat Keputusan (SK) Menteri Agama (Kemenag), sehingga Riau bisa melakukan persiapan.

Ditanya berapa anggaran yang harus disiapkan Riau untuk transportasi penerbangan jemaah, Ahmad Syah mengatakan belum bisa memastikan. Karena untuk transportasi ini, pemerintah harus mencarter pesawat dan tidak bisa reguler. Karena jarak antara satu pesawat dengan pesawat lain itu hanya berjarak 10-15 menit.

"Kalau bisa tidak terlalu lama jemaah menunggu di Batam. Katakanlah pesawat pertama berangkat dari Pekanbaru jam 07.00 WIB, maka 07.15 WIB berangkat pesawat kedua dan sampailah 450 jemaah di Batam, lalu transit di ruangan kedatangan nasional ke internasional," paparnya.

"Jadi jemaah tidak keluar dari Bandara Hang Nadim Batam. Jemaah hanya menunggu 1 hingga 2 jam, lalu langsung berangkat‎ ke Arab Saudi, dan jemaah tidak lagi bermalam di Batam seperti sebelumnya. Memang untuk keuntungan yang besar, maka kerugian harus ditanggung dulu sedikit," pungkasnya.(ckp)