PT KCI Koordinasi ke Ditjen KA

Rabu, 04 Oktober 2017

JAKARTA - riautribune : PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) menduga penyebab anjloknya kereta rel listrik (KRL) di sekitar Stasiun Manggarai karena sistem persinyalan. PT KCI akan berkoordinasi ke Direkotorat Jenderal Perkeretapiaan Kementerian Perhubungan untuk memastikan hal tersebut.

"Kalau indikasinya seperti itu (sistem persinyalan). Kami PT KCI akan berkoodinasi dengan satker Ditjen KA apakah sistem persinyalan ada kaitannya dengan yang terjadi hari ini," kata VP Komunikasi PT KCI Eva Chairunisa saat dihubungi, Selasa (3/10/2017).

Eva menjelaskan banyak pihak yang terlibat dalam perawatan sarana dan prasarana KRL. Pihaknya hanya mengurusi soal sarana dari mulai pelayanan tiket hingga operasional KRL.

"Misalnya ketersediaan fasilitas, kursi prioritas, pelayanan terkait tiket, penumpang, kalau terjadi anjlokan, pelayanan krl seperti apa nih informasinya seperti apa, tapi kalau misalnya mau tahu perawatan jalan itu ke PT KAI Daop 1," jelasnya.

Sementara itu, PT KAI mengurusi bagian prasarana seperti perawatan jalan dan rel. Sedangkan untuk urusan peremajaan sistem persinyalan yang beberapa waktu lalu dilakukan antara Stasiun Manggarai-Stasiun Jatinegara itu ditangani langsung oleh Ditjen Perkeretaapian Kemenhub.

Switch over sistem persinyalan ini dilaksanakan oleh Ditjen Perkeretapian Kemenhub pada Sabtu 30 September antara Stasiun Manggarai-Stasiun Jatinegara. Peremajaan sistem persinyalan ini merupakan bagian dari peningkatan sistem dari SSI menjadi sistem persinyalan Kyosan dari Jepang yakni K-5B System.

Sistem Kyosan ini dinilai lebih modern dibanding sistem SSI yang tak mampu melayani peningkatan yang luar biasa untuk frekuensi perjalanan kereta api.(dtk)