Meski Diguyur Hujan, Kabut Asap Malah Makin Pekat

Selasa, 29 September 2015

Meskipun turun hujan, kondisi kabut asap di sebagian besar wilayah Kabupaten Bengkalis masih pekat.(riautribune)

BENGKALIS-riautribune: Meskipun sempat turun hujan lebat pada Senin (28/09) petang semalam sekitar 40 menit, namun sejak Selasa (29/09) pagi kondisi udara di sebagian besar wilayah Kabupaten Bengkalis justru diselimuti kabut asap makin pekat dan tebal. Diperkirakan Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) sudah berada di angka 600.

Pantauan langsung di lapangan, walaupun turun hujan lebat pada Senin petang ternyata tidak mempengaruhi ketebalan kabut asap yang merupakan kiriman dari provinsi lain, yaitu Jambi dan Sumatera Selatan. Buktinya pada Selasa ini, ketebalan kabut asap bertambah parah serta semakin pekat, jarak pandang juga semakin menyempit ditambah lagi membahayakan kesehatan.

Selain itu mayoritas sekolah mulai dari PAUD, TK, SD, SLTP dan SLTA diliburkan, meski ada beberapa sekolah yang bandel tetap melaksanakan aktifitas belajar mengajar ditengah kabut asap. Bahkan ada warga masyarakat yang tidak peduli sama sekali dengan kesehatan anaknya, membawa anak-anaknya yang masih dibawah umur bahkan balita keluar rumah dengan sepeda motor tanpa mengenakan masker.

Informasi Badan Lingkungan Hidup (BLH) Bengkalis menyebutkan kalau ISPU hari ini diperkirakan mencapai angka 600-an, artinya kondisi udara Bengkalis sudah masuk kategori berbahaya buat kesehatan. Disampaikan kepala BLH Arman AA, dengan semakin pekatnya kabut asap harus diwaspadai seluruh elemen masyarakat, dengan menjaga kesehatan serta melindungi anak-anaknya dari bahaya kabut asap.

“Udara yang kita hirup sekarang kandungan oksigennya sudah jauh berkurang. Ditambah lagi dengan kabut asap tebal yang menutupi udara Bengkalis sudah mengandung partikel-partikel yang membahayakan kesehatan. Bau asapnya-pun sudah terasa ketika kita bernafas,” terang Arman.

Ia kembali mengimbau masyarakat untuk mengenakan masker bila keluar rumah dengan sepeda motor atau berjalan kaki, khususnya melindungi anak-anak. Sebab dampak dari kabut asap sangat berbahaya bagi kesehatan, terutama paru-paru karena udara yang dihirup sudah tidak sehat lagi bagi pertumbuhan manusia.

Dari informasi yang diperoleh, walau sudah ada keputusan meliburkan sekolah disemua tingkatan kecuali perguruan tinggi, namun masih ada sekolah yang masih melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Seperti salah satunya SMAN 2 Bengkalis jalan Pramuka kota Bengkalis yang tetap memaksakan belajar mengajar ditengah kabut asap.

“Saya terpaksa meliburkan anak saya sendiri untuk tidak kesekolah sejak beberapa hari ini karena kabut asap sudah semakin parah dan tebal. Padahal seluruh sekolah sudah meliburkan siswanya, tapi di SMAN 2 guru dan kepala sekolah tetap memaksakan siswanya beraktifitas seperti biasa, itukan membahayakan kesehatan,”ujar Fachrulrozi, salah seorang orang tua murid di SMAN 2 Bengkalis. (afa)