DPR Minta Kemenkes Telusuri Kasus Ibu Bawa Jenazah Bayinya di Angkot

Jumat, 22 September 2017

foto internet

JAKARTA - riautribune : Kisah miris nan menyayat hati dalam dunia kesehatan kembali terjadi. Kali ini, seorang wanita asal Lampung Utara bernama Delvira terlunta-lunta di angkutan umum sambil membawa jenazah anaknya yang baru saja meninggal.

Diduga Delvira tak mendapatkan fasilitas mobil ambulans dari Rumah Sakit Abdul Moeloek (RSUAM) Lampung usai anaknya meninggal pascaoperasi di rumah sakit tersebut. Apalagi ia hanyalah pasien peserta BPJS Kesehatan.

Akhirnya, ia lebih memilih memboyong jenazah anaknya dengan menggunakan angkutan umum. ‎Terkait hal itu, Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Saleh Partaonan Daulay mengaku prihatin atas kejadian tersebut.

Ia menilai persoalan uang masih mendominasi pelayanan sosial dan kesehatan di Tanah Air. Akibatnya, mereka yang tak mampu membayar selalu saja mendapat perlakuan tak sesuai.

"Masih segar diingatan kita kasus yang sama terjadi di Bengkulu. Mestinya kejadian itu tak perlu terjadi lagi jika semua pihak memerhatikan aspek kemanusiaan dalam pelayanan sosial dan kesehatan," kata Saleh, Jumat (22/9/2017).

Saleh meminta Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menelusuri kasus Delvira yang viral di media sosial. Menurut dia, perlu dibuat aturan yang lebih baik terkait dengan kasus-kasus serupa.

"Semestinya ada pengecualian terkait pembiayaan bagi mereka yang betul-betul tak mampu. Apalagi, mereka baru saja kehilangan besar dan tentu sangat sedih dan berduka," ujar politikus PAN itu.

Di lain pihak, Saleh meminta BPJS Kesehatan perlu memerhatikan masalah pelayanan seperti ini. Kendati hingga kini BPJS masih mengalami defisit, namun bukan berarti persoalan kemanusiaan dilupakan. Terlebih defisit BPJS disebut selalui ditutupi oleh pemerintah.

"Ini yang membuat sebagian kalangan tak begitu yakin dengan pelayanan BPJS. Faktanya, memang masih banyak hal yang belum dicover oleh BPJS," tutur dia.

Saleh menegaskan kelemahan-kelemahan BPJS Kesehatan harus diperbaiki. Secara perlahan, lanjut dia, jika dilakukan dengan terarah dan berkelanjutan, BPJS diyakini akan mampu berbuat lebih banyak lagi untuk masyarakat yang membutuhkan.

"Kalau didiamkan atau malah seakan tidak ada masalah, dikhawatirkan BPJS akan kehilangan kontekstualisasinya," ujar Saleh.

Dalam kasus wanita bernama Delvira tersebut, pihak manajemen RS Abdoel Moeloek Lampung membantah jika pihaknya tak menyediakan ambulans. Berdasarkan informasi yang diperoleh, pihak rumah sakit disebut telah menyiapkan satu unit mobil ambulans untuk mengantar jenazah bayi malang itu. Namun, lantaran terhambat persoalan administrasi dari keluarga pasien dan yang bersangkutan sudah tidak sabar, sang ibu akhirnya membawa pulang bayinya dengan menggunakan angkutan umum.(okz)