Komisi X DPR: Itu Demokrasi yang Benar

Jumat, 22 September 2017

foto internet

JAKARTA - riautribune : Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengusulkan pembuatan film G30S/PKI dengan versi kekinian. Menanggapi ide tersebut, anggota Komisi X DPR RI, Dadang Rusdiana menyambut baik. Termasuk jika ada yang membuat versi dan tafsir lain dari sejarah pemberontakan yang dilakukan PKI.

"Kalau ada pihak lain yang punya versi yang berbeda buat saja film serupa dari sisi tafsir yang lain, kan mudah," jelas Dadang, Jumat (22/9/2017).

Dadang menambahkan, dalam era demokrasi saat ini, perbedaan pendapat lazim dilakukan dan harus saling menghargai. Apalagi, perbedaan pandangan ini ditampilkan dalam bentuk karya seni budaya yang lebih menarik dan kreatif.

"Saya melihat perbedaan pandangan yang ditunjukkan dengan ekspresi budaya seperti film itu lebih menarik, kreatif dan dewasa. Biarlah nanti rakyat yang menilai," ungkapnya.

Film "Pengkhianatan G30S/PKI" adalah judul film dokudrama yang dibuat tahun 1984. Film ini disutradarai Arifin C Noer dan kisah-kisah di dalamnya ditulis oleh sejarawan militer Nugroho Notosusanto dan investigator Ismail Saleh.

Menurut Dadang, di era demokrasi seperti ini publik diharapkan tak ramai dengan adanya film tentang PKI yang berbeda dari film sebelumnya.

"Jadi kalau hari ini TNI menggelar acara Film 'Pengkhianatan G30S/PKI versi Sutradara Arifin C Noer yang didasarkan pada sejarah Pak Noegroho Notosusanto, dan esok lusa ada lagi film dengan judul yang sama dari sisi yang berbeda tidak boleh jadi ramai. Itu demokrasi yang benar," pungkasnya.(okz)