Misteri Kasus Teror Air Keras Novel Baswedan Tak Kunjung Terkuak

Rabu, 13 September 2017

JAKARTA - riautribune : Lebih dari lima bulan sudah kasus teror penyiraman air keras yang menimpa penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan tak kunjung terkuak.‎

Tim Advokasi Novel Baswedan pun mempertanyakan kepastian kasus tersebut ke Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Kapolri Jenderal Tito Karnavian. Menurut anggota tim advokasi Novel Baswedan, Yati Andriayani‎, selama lima bulan lebih kasus teror tersebut masih belum menemukan hasil yang signifikan.

Seharusnya, kata dia, dalam waktu lima bulan pihak kepolisian sudah dapat menemukan titik terang siapa pelaku maupun dalang dalam kasus tersebut. "Lima bulan tidak ada perkembangan penanganan kasus ini. Seharusnya waktu lima bulan sudah cukup bagi Presiden untuk melakukan evaluasi dan menegur ‎Kapolri atas kinerja yang buruk dalam kasus ini," kata Yati saat dikonfirmasi Okezone, Rabu (13/9/2017).

‎Melihat belum adanya perkembangan dalam kasus ini, Yati pun meminta kepada Presiden Jokowi untuk segera membuat Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF). Pasalnya, sambung dia, dengan terbentuknya TGPF dapat menelusuri pelaku maupun dalang peneror Novel Baswedan.

"Hasil TGPF bisa memperkuat dan memperkaya temuan untuk pengungkapan kasus ini yang mandek di tangan Polri," katanya.

Sekadar informasi, Novel Baswedan mendapatkan teror penyiraman air keras oleh orang tidak dikenal setelah melaksanakan Salat Subuh di Masjid kawasan rumahnya, di Kelapa Gading, Jakarta Utara, pada 11 April 2017.

Akibatnya, Novel mengalami kerusakan mata yang cukup parah hingga harus dilarikan ke rumah sakit mata di Singapura. Saat ini, Novel tengah menjalani pemulihan terhadap mata kirinya paska dioperasi besar.( okz)