Bengkalis Kembali Dikepung Asap Pekat

Sabtu, 26 September 2015

ilustrasi internet

PEKANBARU-riautribune: Sempat cerah beberapa hari belakangan, Sabtu (26/9) kabut asap tebal kembali mengepung Bengkalis. Padahal, titik panas (hotspot) di Riau ini tidak terlalu dominan di Sumatera.

Pantauan satelit Terra Aqua dirilis Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru, Jumat (25/9) titik panas di Pulau Sumatera sebanyak 1.465. Titik panas itu berada di Sumatera Selatan dengan jumlah 1.296 titik, di Jambi (48), Bengkulu (1), Lampung (41), Bangka Belitung (63), Riau (16). Untuk Riau sendiri titik panas masih tersebar di Pelalawan (8), Siak (1), Inhil (2), dan Inhu (5) titik. Tidak ada satu pun titik api yang terpantau berada di Kabupaten Bengkalis.
 
Namun, perubahan kualitas udara yang begitu cepat membuar Penjabat Bupati Bengkalis H. Ahmadsyah Haroffie langsung meminta Badan Lingkungan Hidup (BLH) bersama Dinas Kesehatan (Dinskes) untuk terus memantaunya. "Jika nanti hasil pantauan tidak sehat apalagi membahayakan, BLH dan Dinkes segera berkoordinas dengan Dinas Pendidikan (Disdik) meliburkan kembali siswa,” ujar Ahmadsyah, Sabtu (26/9) di Bengkalis.
 
Selain itu, jika ke depan kabut asap kian pekat, Ahmadsyah kembali mengimbau warganya membatasi aktivitas di luar rumah. Bila memang tidak bisa dihindari, tambah Ahmadsyah, warga diminta menggunakan masker saat beraktivitas di luar rumah. Terlebih lagi bagi mereka yang rentan terhadap asap.

Begitu pula bagi anak-anak dan mereka yang mempunyai penyakit kronis seperti asma dan paru-paru serta kondisi daya tahan tubuh yang rendah, agar tidak beraktivitas di luar rumah. “Sementara bagi yang berkendara, khususnya sepeda motor agar menghidupkan lampu kendaraannya. Selain memang sudah menjadi ketentuan Undang-undang lalu lintas yang harus dipatuhi, hal ini juga untuk meminimalisir terjadinya kecelakaan karena jarak pandang yang terbatas akibat kabut asap,” pesan Ahmadsyah. (rls/hms-bks/ehm)