Kalau Sekadar Nguping, KPK Enggak Ada Hebat-hebatnya

Rabu, 23 Agustus 2017

foto internet

JAKARTA - riautribune : Tidak ada yang hebat dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam mengungkap sebuah kasus korupsi. Ini lantaran KPK umumnya hanya memanfaatkan alat sadap sebagai metode dalam pengungkapan tersebut.

"KPK cuma bisa nguping, kalau cuma nguping Polsek juga bisa lewat HT (Handy Talky)," sindir Wakil Ketua Pansus KPK Masinton Pasaribu saat jadi pembicara dalam diskusi "Rumah Kaca KPK" di Jakarta Pusat, Selasa (22/8).

Menurutnya, selain teknologi alat sadap, KPK juga hanya unggul dalam membangun opini publik melalui media massa. Sehingga opini yang terbangun di benak publik adalah KPK merupakan lembaga terpercaya. "KPK enggak ada hebat-hebatnya, dia cuma menang teknologi dan opini," tutur anggota DPR RI itu.

Tidak hanya itu, Masinton juga menyebut KPK sebagai lembaga anti rasuah yang menyasar kasus-kasus kecil. Dalam hal ini, dikategorikan sebagai kasus recehan.

Khususnya, setiap operasi tangkap setiap (OTT) yang dilakukan penyidik KPK. Masinton mencontohkan, kasus terakhir OTT KPK saat mengamankan seorang panitera Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan. Saat itu, barang bukti yang diamankan hanya uang dugaan suap sebesar Rp 300 juta.

Sementara itu, sejumlah kasus besar seperti Bail Out Century, Sumber Waras dan kasus suap reklamasi Teluk Jakarta, cenderung mandek penyelidikannya oleh KPK.

Hal ini, lanjutnya, berbanding terbalik dengan slogan KPK yang berbunyi "Berani Jujur, Hebat." Masinton beranggapan, jika KPK telah melakukan suatu kebohongan karena hanya menyasar kasus-kasus tertentu saja.

"Ini (KPK) enggak berani, enggak jujur dan enggak hebat. Bukan kita benci KPK. Yang kita benci, hanya kemunafikan dan ketidakjujuran KPK," pungkas politikus PDIP tersebut. (rmol)