Soal Bendera Terbalik, Para Atlet Harus Tetap Fokus Raih Medali

Rabu, 23 Agustus 2017

foto internet

 JAKARTA - riautribune :  Insiden bendera Merah Putih terbalik yang ditayangkan di merchandise dan surat kabar Malaysia pada perhelatan SEA Games 2017 ke-XXIX merupakan bukti lemahnya Pemerintah Malaysia dalam mengawasi detil pencetakan yang dilakukan oleh Malaysian Sea Games Organising Commitee (MASOC).

"Cukup disayangkan terjadinya peristiwa ini. Apalagi merchandise itu disebar ke beberapa tamu undangan dan 11 perwakilan negara se-ASEAN. Tentu, marwah Indonesia sebagai negara terbesar di ASEAN, bisa terganggu dengan adanya peristiwa memalukan ini," jelas Wakil Ketua Komisi X DPR RI Abdul Fikri Faqih dalam keterangan tertulisnya kepada redaksi, Rabu (23/8).

Meskipun demikian, dirinya mengimbau kepada para atlet Indonesia yang bertanding di 38 cabang olahraga, untuk tetap fokus raih medali. Insiden tersebut, tambah Abdul Fikri, secara psikologis memang mengganggu para atlet. Apalagi jika bertanding melawan Malaysia yang memiliki dukungan luar lapangan yang besar sebagai tuan rumah.

"Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima) telah menargetkan Indonesia masuk 4 besar dalam SEA Games kali ini. Saat ini, raihan medali kita sudah capai 3 besar, di bawah Malaysia dan Singapura. Sedangkan, perjalanan SEA Games berakhir pada 30 Agustus. Kalau tidak fokus, kita akan tidak capai target," jelas politisi PKS itu.

Fokus SEA Games adalah prestasi, minimal medali perak. Pasalnya, ini akan menjadi ukuran seberapa siap atlet Indonesia pada ajang ASIAN Games 2018 di Indonesia. "Kemenpora harus jaga psikologis atlet kita agar tidak terganggu secara emosional dengan insiden di luar lapangan tersebut," tegas Abdul Fikri.(rmol)