Syahrial : Sedang Dalam Tahap Pembahasan APBD Bengkalis 2018

Rabu, 23 Agustus 2017

BENGKALIS, - riautribune : Ketua Komisi II DPRD Kab.Bengkalis Syarial mengatakan belum bisa memastikan untuk anggaran lanjutan pembangunan proyek Multi Year (MY) Duri – Pakning, kabupaten Bengkalis pada tahun 2018 mendatang. Pasalnya saat ini masih dalam pembahasan APBD  bersama tingkat Badan Anggaran (Banggar) DPRD Bengkalis dengan TAPD Pemkab Bengkalis.

“Untuk lanjutan Multi Year (MY) Duri- Pakning kabupaten Bengkalis di tahun 2018 belum dibahas. Nanti secepatnya akan tahu, berapa besarannya nanti melihat progres kerja rekanan di lapangan dan MoU yang telah disepakati,”kata Syarial saat dikonfirmasi melalui pesan WhastApp milik nya, Selasa (22/8/2017).

Ia juga menjelaskan bahwa pihaknya sedang dalam tahap pembahasan APBD Bengkalis ditahun 2018 ditingkat Badan Anggaran (Banggar) DPRD Bengkalis bersama dengan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Bengkalis. “Pembahasan ABPD tahun 2018 saat ini, masih persoalan struktur anggaran, dan belum sampai pembahasan program kerja,”terang Syarial.

Disingggung adanya persoalan dalam pelaksanaan lanjutan proyek Multi Year (MY) Duri – Pakning kabupaten Bengkalis, tahun 2017 sebesar Rp75 miliar yang dikerjakan oleh perusahaan PT Citra Gading Asritama (CGA). Menurut Syarial bahwa persoalan dalam pelaksanaan pengerjaan lanjutan proyek MY Duri- Pakning. Kabupaten Bengkalis tidak ada masalah.

“Saya kira tidak ada kisruh, dan segera mungkin kita akan mengakomodir keinginan PUPR untuk mempresentasikan persoalan- persoalan MY. Memang sudah ada surat masuk dari PUPR Bengkalis ingin presentasi ke DPRD, nanti diagendakan di Banmus,”katanya.

Ketua Komisi II DPRD Bengkalis yan membidangi dinas PUPR Bengkalis ini juga berjanji sebelum pembahasan APBD 2018 ditingkat Komisi akan meninjau lokasi proyek MY Duri-Pakning kabupaten Bengkalis yang dikerjakan tahun 2017 ini. “Setelah reses selesai. Secepatnya kita akan meninjau kelokasi proyek MY Duri- Pakning Kabupaten Bengkalis tersebut,”katanya

Sebelumnya Pelaksana Tugas (PLT) PUPR Bengkalis Tajul Mudaris mengatakan pihak perusahaan sengaja untuk menghentikan pembersihan dilokasi dikarenakan diwilayah tersebut termasuk kawasan konservasi sehingga dinas PUPR Bengkalis meminta dipindahkan alat berat yang ada dan hentikan pekerjaan tersebut sebelum adanya penyelesaian antara pihak PT Bukit Batu Hutan Alami (BBHA).

“Sedangkan untuk pekerjaan non fisik, PT CGA melakukan sosialisasi kesejumlah warga desa di Bandar Laksamana dan Bathin Solapan yang wilayahnya dilewati trase jalan Duri Sei-Pakning, Temiang, Api-Api, Tenggayun, Tanjung Leban dan Bukit Kerikil (Bandar Laksamana) dan Bumbung (Bathin Solapan). Termasuk juga dengan masyarakat Bukit Sembilan, Barak Aceh dan Pelintung (Kota Dumai) yang lahannya juga terkena proyek MY jalan Duri-Sei Pakning," kata Tajul lagi.

Selain itu juga pihak dinas PUPR Bengkalis sedang melakukan upaya koordinasi dengan sejumlah perusahaan seperti PT Arara Abadi dan PT BBHA. Ironisnya terkait pihak Consultans pengawas MY Duri-Pakning sampai saat ini masih  dalam proses lelang sementara pekerjaan lanjutan proyek MY Duri- Pakning sudah dilaksanakan. "Pemenang lelang consultan pengawas lanjutan proyek MY Duri –Pakning sudah ditetapkan pada tahun 2013 lalu.

Akan tetapi dinas PUPR menggugurkan dengan alasan dikarekan kegiatan ini sudah lewat, hingga saat ini tidak ada gugatan. Makanya dilelangkan kembali untuk consultan pengawas tersebut saat ini masih proses lelang,”akhir Plt Tajul Mudaris.(fr)