PDIP Minta Satu Paket Capres dan Cawapres

Selasa, 08 Agustus 2017

illustrasi Internet

JAKARTA - riautribune : Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) mengapresiasi dukungan sejumlah partai politik terhadap Joko Widodo untuk kembali maju dalam pemilihan presiden pada 2019 atau pilpres 2019 nanti. Meski begitu, hingga hari ini, partai utama yang mengusung Jokowi sapaan Joko Widodo dalam pemilihan presiden 2014 itu belum secara resmi mendeklarasikan dukungannya.

"Kami menunggu dulu proses pemerintahan melaksanakan tugas dan janji politiknya," kata Wakil Sekretaris Jenderal PDIP, Ahmad Basarah, Senin, 7 Agustus 2017.


PDIP berharap kesuksesan Jokowi dalam pemerintahan saat ini akan berimplikasi pada elektabilitas partai. "Maka, prioritas PDIP sekarang adalah memberikan dukungan politik terhadap kebijakan pemerintah agar penilaian dan apresiasi rakyat tinggi," kata Ahmad lagi.

Dia menambahkan, PDIP juga memiliki mekanisme berbeda dalam menentukan calon presiden yang diusung. Selain mengusung calon presiden, PDIP memutuskan siapa calon wakil presidennya. "PDIP akan memaketkan keputusan dengan cawapres,” ujarnya. Keputusan siapa calon presiden dan wakil presiden itu akan diserahkan kepada Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

Sampai saat ini, ada empat partai pendukung pemerintah yang secara resmi menyatakan dukungan kepada Jokowi, yaitu Partai Hanura, NasDem, Partai Persatuan Pembangunan, dan Partai Golkar. Keempatnya menyatakan siap  melaksanakan langkah pemenangan masing-masing untuk kembali mendudukkan Jokowi di kursi presiden. Belakangan, Partai Persatuan Indonesia (Perindo) pun menyatakan mendukung Jokowi.

Adapun Jokowi menyatakan keputusan sejumlah partai politik untuk menyokongnya kembali mencalonkan diri sebagai presiden merupakan hak masing-masing partai. "Setiap partai mempunyai hak untuk menyampaikan pandangan dan dukungannya kepada siapa pun."

Saat ini, ujar Jokowi, ia masih berfokus menyelesaikan tugasnya sebagai presiden. Dia mengaku sedang berkonsentrasi menyelesaikan pekerjaan dan program-program pembangunan yang masih dalam proses. "Tugas fokus saya ke situ," kata dia.

Sekretaris Jenderal Partai Golkar, Idrus Marham, berharap partai lain yang saat ini tergabung dalam koalisi pemerintah bisa bergabung dalam koalisi. "Kita tunggu. Kalau konsisten, berarti akan ada tambahan partai yang mendukung Jokowi," ujarnya.

Di sisi lain, partai non-koalisi pemerintah belum mengumumkan calon yang akan menjadi penantang Jokowi. Meski begitu, sejumlah pengurus Gerindra mengatakan partainya akan mengusung Prabowo Subianto. Besar kemungkinan Gerindra akan berkoalisi dengan partai-partai non-koalisi pemerintah, seperti Partai Keadilan Sejahtera dan Demokrat.

Wakil Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Andre Rosiade, mengatakan partainya telah meminta Prabowo untuk maju pilpres 2019 sebagai calon presiden berdasarkan aspirasi masyarakat. “Mudah-mudahan Pak Prabowo setuju,” kata dia. Proses komunikasi dengan partai-partai lain juga tengah dilakukan Gerindra, terutama untuk menjaring siapa yang bisa menjadi calon wakil Prabowo nanti.(tmpo)