Nyaris Tembus Rp14.600, Rupiah Kembali Menguat ke Rp14.505

Rabu, 23 September 2015

Foto Internet

JAKARTA-riautribune: Nilai tukar Rupiah kian terpuruk. Siang ini, mata uang Garuda ini kian mendekati Rp14.600 per USD.

Menurut Yahoofinance, Selasa (22/9/2015) siang, Rupiah berada di posisi Rp14.576,5 per USD pada pukul 12.48 WIB. Sesaat kemudian, pukul 12.54 WIB, Rupiah kembali menguat ke Rp14.505 per USD. Kisaran perdagangan harian Rupiah sendiri ada di Rp14.418–Rp14.578,5 per USD.

Sementara menurut data Bloomberg, Rupiah sudah menyentuh level Rp14.507 per USD. Kisaran perdagangan harian ada di Rp14.443–Rp14.515 per USD.

Kurs tengah Bank Indonesia (BI) menunjukkan Rupiah di posisi Rp14.486 per USD. Melemah dibandingkan periode sebelumnya yakni Rp14.451 per USD.

Sebelumnya, Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo mengakui cadangan devisa nasional menurun menjadi USD103 miliar per hari ini dari total cadangan devisa pada Agustus yang berjumlah USD105,6 miliar.

Agus menegaskan, angka cadangan devisa per hari ini masih belum menjadi angka fix yang bisa dipegang sebagai laporan Bank Indonesia pada September 2015.

"Enggak, maksudnya itu kan hanya penjelasan dan angkanya masih dinamis. Jadi belum bisa, itu kan masih bisa naik turun. Jadi, belum angka resmi," kata Agus di Ruang Rapat Komisi XI DPR RI, Jakarta, Senin (21/9/2015) malam.

Agus mengatakan, saat ini cadangan devisa yang masih menjadi pegangan BI masih berada di level USD105,6 miliar atau cadangan devisa yang ada sampai Agustus 2015.

"Kalau kamu tanya tentang cadangan devisa, itu (USD103 miliar) belum angka yang fixed karena masih dinamis, tapi angka yang resmi adalah USD105,6 miliar ya, itu akhir Agustus," tambahnya.

Selain itu, kata Agus, ungkapan cadangan devisa USD103 miliar juga merupakan laporan terbatas yang dilaporkan Bank Indonesia kepada Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).

"Saya pikir itu enggak jadi satu statement resmi. Itu statement terbatas di dalam forum ini ya karena masih akan ada dinamikanya kan. Masih ada penerimaan ekspor, masih akan ada pembayaran utang, masih akan ada lain-lain," ungkapnya.(okz/rt)