Polda Riau Raih Prediket Terbaik dalam Laporan Keuangan

Senin, 31 Juli 2017

PEKANBARU - riautribune : Polda Riau mendapatkan penghargaan peringkat I dari Kepala Kanwil Dirjen Perbendaharaan Provinsi Riau atas penyusunan laporan keuangan Unit Akuntansi Pembantu Penggunaan Anggaran Wilayah (UAPPAW) di Mapolda Riau, Senin (31/7/2017).

"Penilaian ini berdasarkan kecepatan penyampaian laporan, kelengkapan dokumen dan akurasi data laporan," ungkap Kepala Perwakilan Kemenkeu Provinsi Riau, Herry Sunardjo, Senin (31/7/2017).

Ia mengatakan dalam tahun 2016 merupakan tonggak sejarah pelaksanaan akuntansi akurat. Dimana dituntut lebih akuntabel, transparan dan provesional dalam mengelola serta melaporkan keuangan negara.

"Dari 48 UAPPAW yang ada di seluruh daerah. Polda Riau yang mendapatkan peringkat I terbaik dalam mengelola laporan keuangan negara yang transpara, akuntabel serta profesional," kata Herry.

Penghargaan yang diperoleh merupakan apreasi tertinggi yang diberikan Kementrian Keuangan Provinsi Riau atas dedikasi Kepolisian Daerah (Polda) Riau secara konsisten salama tahun 2016. "Keberhasilan Polda Riau ini secara langsung menunjang keandalan dan akuntabilitas pada tingkat pusat level Kementrian atau lembaga," tegas Henrry.

"Ini merupakan pertama kali peringkat pertama ditahun 2017, sebelumnya peringkat kedua ditahun 2014 silam," kata Kapolda Riau Irjen Pol Zulkarnain Adinegara kepada halloriau.com, usai menerima penghargaan.

Ia mengatakan penghargaan ini sebuah indikator kebaikan, mesti harus terus begitu. Masalah keuangan harus-harus betul transparan dan akuntabel. Polda Riau meraih peringkat pertama dari 48 instansi di Provinsi Riau termasuk pemerintah daerah maupun lembaga vertikal lainnya.

"Penilaiannya Polda Riau meraih angka 92,50 berdasarkan lima kriteria. Diantaranya ketepatan waktu, data akurat yang tidak fiktif dan ganda, kelengkapan dokumen, partisipasi, dan beban kerja," terang Kapolda.

Lebih lanjut anggaran Polda Riau pada tahun 2016 itu sekitar Rp 980 miliar yang sebagian besar untuk gaji yakni senilai Rp 680 miliar untuk 11 ribu polisi. Sedangkan belanja modal Rp11 miliar diantaranya membangun gedung Brimob Rp 8 miliar dan bangun rumah anggota.        

"Belanja barang Rp300 miliar seperti untuk patroli, beli pakaian polisi, dan penyidikan," singkat Kapolda. (hrc)