Keluarnya Gerindra Perjelas Ada Niat Jahat Di Pansus KPK

Selasa, 25 Juli 2017

illustrasi Internet

JAKARTA - riautribune : Sikap Fraksi Gerindra yang menyatakan keluar dari Pansus KPK harus diapresiasi. Pasalnya, Gerindra mulai peka dengan suara publik yang mayoritas menolak keberadaan pansus ini. Begitu kata Direktur Madrasah Anti Korupsi PP Pemuda Muhammadiyah Virgo Sulianto, Selasa (25/7).

Menurutnya, sikap Gerindra ini juga semakin menunjukan bahwa arah kepentingan pansus adalah melemahkan KPK dan berusaha menghambat proses penanganan kasus e-KTP di KPK.

"Jelas kepentingan politik pansus adalah membela kawan-kawan DPR yang terlibat dalam e-KTP dan hal tersebut saat ini tidak dirasakan menguntungkan bagi Gerindra," jelasnya. Namun begitu, ia berharap ada sikap politik yang terang dari partai politik yang tidak tergabung dalam Pansus KPK.

"Jangan sampai ketidakhadiran mereka bukan hanya sekadar menyelematkan nama partai mereka, namun sikap mereka juga tidak menunjukkan keberpihakan pada pemberantasan korupsi yang dilakukan KPK," tutupnya.

Partai Gerindra menyatakan mundur dari Pansus KPK pada Senin (24/7). Gerindra beralasan bahwa kinerja pansus dalam menyelidiki KPK sudah melenceng dan mengarah ke pelemahan KPK.(rmol)