Gubri dampingi Presiden RI Tinjau Jalan TOL Pekanbaru-Dumai di Muara Fajar

Senin, 24 Juli 2017

foto Humas Pemprov

PEKANBARU - riautribune : Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau progres fisik pembangunan Seksi I ruas jalan tol Pekanbaru - Kandis - Dumai, Minggu (23/7/2017). Dalam tinjauan ini, presiden didampingi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono dan Menteri BUMN Rini Soemarno.Ruas jalan tol yang menjadi bagian dari Tol Trans Sumatera ini ditargetkan dapat fungsional pada saat arus mudik Lebaran tahun 2018.

Turut hadir pada kesempatan tersebut Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR) Sofyan Djalil, Mensesneg Pratikno, Gubernur Riau Arsyad Juliandi Rachman, Wali Kota Pekanbaru Firdaus, Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Herry TZ, Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional II Medan Paul Ames Halomoan dan Direktur Utama (Dirut) PT Hutama Karya I Gusti Ngurah Putra.

Setibanya di lokasi kunjungan (STA 0+800 KM) sekitar pukul 12.30 WIB, Jokowi langsung menerima penjelasan dan berdialog dengan para Menteri dan kontraktor. Ia mengatakan pembangunan jalan tol Trans Sumatera merupakan pekerjaan besar dari timur ke bagian barat Sumatera. Selanjutnya Jokowi dan Basuki meninjau STA 3+400 KM sebagai batas pekerjaan cut and fill pada Seksi I.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, jalan tol Pekanbaru-Dumai sepanjang 131,4 km secara keseluruhan pembebasan lahannya sudah mencapai 47%, sehingga pekerjaan konstruksi dapat dipercepat. Sementara dari seksi I, seksi II dan seksi III pembebasan lahannya mencapai 80%.

Pada seksi I sebanyak 40% lahan yang dibebaskan merupakan milik warga dan sisanya 60% merupakan kawasan hutan. Sedangkan untuk sesi IV sampai sesi VI masih sedang dalam tahap pembebasan lahan.

Basuki mengungkapkan tidak ada hambatan dalam hal pembebasan lahan milik warga, saat ini sedang tahap appraisal dan musyawarah dengan warga. Sementara pada seksi IV hingga VI masih dalam tahap pembicaraan dengan perusahaan minyak multinasional.

"Kita sudah dapat LO dari Kejaksaan mana yang bisa diganti mana yang tidak bisa diganti. Untuk ruas ini pada seksi I Pekanbaru-Minas sepanjang 9,5 km targetnya pada akhir 2017 sudah bisa diaspal semua. Kita targetkan sebelum lebaran 2018, sudah bisa fungsional untuk mendukung arus mudik," kata Basuki Jokowi dalam keterangan tertulis yang diterima detikFinance, Jakarta, Minggu (23/7/2017).

Jalan tol Pekanbaru-Dumai terbagi menjadi enam seksi dengan nilai investasi keseluruhan mencapai Rp 16,211 triliun dengan target selesai pada tahun 2019. Keenam seksi tersebut yakni seksi I Pekanbaru-Minas (9,5 km), seksi II Minas-Petapahan/ Kandis Selatan (24 km), seksi III Petapahan-Kandis Utara (17 km), seksi IV Kandis-Duri Selatan (26 km), seksi V Duri Selatan-Duri Utara (28 km), dan seksi VI Duri Utara-Dumai (25 km).

Jalan tol ini akan mengintegrasikan konektivitas kawasan, memperlancar arus distribusi barang dari pusat industri ke berbagai wilayah di Sumatera. Dan yang lebih penting lagi tol Pekanbaru-Dumai dapat meningkatkan dan memudahkan akses Pekanbaru sebagai ibukota Provinsi Riau sekaligus kota bisnis dan Dumai sebagai kota pelabuhan, dengan industri perminyakan yang maju, dan agribisnis.

Selanjutnya Pemerintah akan memulai pembangunan Tol Trans Sumatera ruas Pekanbaru - Padang (240 km) pada tahun depan untuk mendorong konektivitas Pantai Timur dan Pantai Barat Sumatera bagian tengah. Pembangunan ruas tersebut diharapkan akan lebih cepat karena menggunakan sebagian tanah PT Perkebunan Nusantara (PTPN) dan akan menggunakan teknologi terowongan untuk mengatasi kendala morfologi.

"Pembangunan ruas tol akan semakin mempercepat pertumbuhan ekonomi di berbagai kawasan produktif. Pasti akan banyak investor yang mau masuk," ujar Basuki.

Untuk menyelesaikan jalan tol Trans Sumatera, Kementerian PUPR melalui Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) menggunakan State Guarantee Model atau penugasan kepada BUMN untuk melakukan proyek pembangunan jalan tol secara menyeluruh dengan dukungan penuh pemerintah.(hrc)