Dicederai Dengan Aksi Pengusiran Anak yang meminta Keadilan.

Ahad, 23 Juli 2017

Korlap Demo Aksi Kekerasan atas Azrakul bocah asal Rohil.

PEKANBARU-Pelaksanaan Hari Anak nasional di Riau, akhirnya dicederai oleh aksi pengusiran warga yang meminta keadilan kepada Presiden RI.Adalah Azrakul yang saat ini berusia (9) tahun, akibat tindak kekerasan yang menyerang dirinya dan keluarganya menyebabkan bocah ini mengalami pendarahan di hati dan tidak bisa mengkonsumsi makanan dari mulut hingga saat ini, Minggu (23/7). Tim pendemo pun diusir oleh polisi dan Satpol PP
 
 Menurut kuasa hukum keluarga ini, Suroto SH, aksi kekerasan yang dialami oleh azrakul bersama keluarga, ketiga sejumlah orang suruhan melakukan penyerangan ke rumahnya sekitar 3 tahun lalu, berakibat sang ayah Rajiman menderita 25 tusukan badik di tubuhnya dan 6 luka bacok di bagian kepala. Sedangkan sang ibunya, mengalami muka memar di sekujur tubuh akibat pukulan kayu balok dan jempol dipatahkan dan dibuang ke parit kanal.
  Ditengah pembubaran aksi demo di depan rumah Gubri tersebut korlap Suroto menuturkan, mereka tidak sedikitpun menggangu jalannya acara pelaksanaan HAN. Tetapi ingin menyampaikan kepada Presiden, ada warga yang saat ini hidup dalam ketakutan, dibawah ancaman, dan ada seorang bocah berumur 9 tahun, yang juga mengalami dampak itu, hingga hari ini.
  "Harusnya dengan spirit hari anak nasional ini, Presiden bisa mendengar suara kami. Bukan malah mengusir kami melalui tangan-tangan aparat yang katanya mewakili kepentingan sipil, tetapi justru menyingkirkan masyarakat lemah,"Ucap Suroto.
  Suroto SH kepada wartawan mengaku telah mengurus izin ke pihak Polresta Pekanbaru, pada Jumat (21/7/17) lalu. Tetapi pihak Polresta tidak memberikan izin. 
  “Padahal unjukrasa atau menyampaikan pendapat di muka umum adalah hak semua Negara. Kami hanya ingin bapak bapak polisi ini mengawal aksi damai kami sehingga berjalan baik,” tuturnya.(sal)