Dipecat Sepihak, Karyawan KKPA-KUD Tani Bahagia Protes

Senin, 21 September 2015

LUBUKBATU JAYA-riautribune: Tim 10 KKPA KUD Tani Bahagia Desa Kulimjaya Kecamatan Lubukbatu Jaya semakin beringas dan  bertindak semaunya saja. Sebab selain mengangkangi tugas dan fungsi KUD KKPA Tani Bahagia, kebun masyarakat pun diambil alih. Kesemana-menaan pengurus KUD  dibuktikan dengan cara pemecatan sepihak dua karyawan KKPA KUD Tani Bahagia, yakni  Syafrianto selaku supervisi control lapangan dan Ramli alias Iram.

Pemecatan dilakukan Ketua Tim 10 Masrullah SP yang juga bertindak sebagai Kepala Desa Lubukbatu, Kecamatan Lubukbatu Jaya. "Tertanggal 17 September dengan alasan yang tidak rasional, saya  menerima surat pemecatan tanpa nomor surat yang ditandatangani  Masrullah," ungkap Syafianto kepada pers pekan kemaren.

Salah satu alasan Masrullah memecat mereka, katanya, karena  memberikan keterangan pers kepada sejumlah wartawan  terkait aksi unjuk rasa anggota KKPA KUD Tani Bahagia yang mendesak agar tim 10 dibubarkan karena sebelumnya tim 10 memecat Ramli alias Iram yang juga karyawan KKPA KUD Tani Bahagia. Atas tindak tanduk dan kesewenangan tersebut, mereka kembali mendesak pembubaran tim 10. Karena akan lebih baik jika anggota KKPA KUD Tani Bahagia mengurusi masing-masing kebun yang mereka terima dari PT Inti Indosawit Subur.

Syafianto curiga di balik pemecatan mereka karena Masrullah khawatir  penjualan TBS ke PKS PT SSR di Desa Talangjerinjing Rengat Barat akan terbongkar. Karena selama ini pengelolaan keuangan atas penjualan TBS tidak transparan. Atas pemecatan sepihak itu, mereka akan mengadukan nasibnya ke Dinsosnakertrans Kabupaten Inhu. "Bila tak tuntas juga kami akan adukan ke Polda Riau di Pekanbaru,” ancam Syafrianto.
       
Sementra itu Ketua KKPA KUD Tani Bahagia, Seherdi mengatakan pemecatan Syafrianto bukan dikarenakan memberikan keterangan pers. Akan tetapi karena kesalahan pihak yang dipecat antara lain jarang masuk kerja. Keterangan Seherdi diaminkan Sekretaris, Erwin Simanjuntak. Sedangkan Kades Masrullah belum dapat dihubungi. (san)