Politisi DPR Dukung Ajakan Boikot Starbucks

Jumat, 30 Juni 2017

foto internet

JAKARTA - riautribune : Ideologi Starbucks dinilai bertentangan dengan Pancasila. Kalangan politisi di Senayan pun sepakat dengan ajakan PP Muhammadiyah ramai-ramai memboikot kedai kopi asal Amerika Serikat itu.  

"Dalam konteks inilah kita memahami dan salut kepada sikap PP Muhamadiyah. Orang-asing yang merusak dasar negara Pancasila sama saja dengan subversif. Dan kita harus melawan para perusak Pancasila apalagi jika mereka merusak dasar negara Indonesia, Pancasila tapi sambil mencari kehidupan di Indonesia," tegas Wakil Ketua Komisi VIII DPR, Sodik Mujahid dalam keterangannya kepada wartawan, Jumat (30/6).

Ketika pertemuan dengan para pemilik saham Starbucks, Schultz secara tegas mempersilakan para pemegang saham yang tidak setuju dengan pernikahan sejenis angkat kaki dari Starbucks. Jaringan kedai kopi Starbucks Indonesia pun memastikan tetap sejalan dengan pihak manajemen pusat Starbucks di Amerika Serikat (AS) yang memberikan dukungan pernikahan sejenis atau lesbian, gay, biseksual dan transgender (LGBT).

"Kita rakyat Indonesia semakin maklum bahwa Starbucks bukan murni bisnis tapi ada misi lain yang tidak sesuai dengan prinsip-prinsip hidup mayoritas masyarakat Indonesia dan Pancasila," ujar politisi Partai Gerindra ini.

Karenanya, kader Partai Gerindra tersebut berharap para pemegang saham Starbucks yang asli orang Indonesia untuk bersikap dan menentukan pilihan. "Saya berharap sebagai orang Indonesia yang berwatak Pancasila tidak ikut menyebarkan paham tersebut di Indonesia," tukasnya.(rmol)