DPR Menilai Peran Bulog Harus Dimaksimalkan Selama Ramadhan

Sabtu, 03 Juni 2017

foto internet

JAKARTA - riautribune : Anggota Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI), Hamdhani, menilai peran Badan Urusan Logistik (Bulog) sebagai stabilitator harga harus dimaksimalkan, khususnya saat menjelang puasa dan Idul Fitri. Hal tersebut diungkapkannya dalam peninjauan Komisi IV ke ladang bawang di Desa Alam Endah, Rancabali, Bandung, Jawa Barat, baru-baru ini.

"Peran Bulog kita beri maksimal untuk dapat turun ke pasar-pasar induk dan tradisional sehingga bisa melihat secara langsung dan melakukan operasi pasar terhadap kebutuhan pangan dan daging menjelang puasa," ujar politikus dari Fraksi Nasdem ini melalui siaran pers, Sabtu (3/6).
 
Seperti diketahui, beberapa harga bahan pokok menjulang tinggi akhir-akhir ini. Hamdhani mencontohkan bawang putih di pasar tradisional DKI Jakarta yang sempat mencapai kisaran Rp 47 ribu hingga Rp 70 ribu per kilogram. Anomali ini, kata dia hampir tidak bisa dijelaskan, sebab pasokan bawang putih yang mayoritas impor lancar.

"Harga di negara asal pun cenderung turun sebelum harga di pasar lokal melejit," kata dia.  

Hamdhani berharap satuan tugas (satgas) pangan yang telah dibentuk dapat bergerak cepat melakukan pengawasan. Dia juga meminta agar pihak yang terlibat melakukan spekulan pangan, dapat diproses secara hukum. "Jangan sampai ada orang yang melakukan spekulan, menaikkan harga atau menimbun komoditi tertentu ditengah Ramadhan ini. Jangan sampai pula kita melihat ada barang kedaluarsa yang dijual di pasar, " ujarnya.

Direktur Jenderal Holtikultura, Spudnik Sujono, mengakui harga bawang putih di beberapa pasar induk cukup tinggi dan bervariasi. Seperti yang terjadi di pasar induk Tanah Tinggi bawang putih berkisar Rp 40 ribu, pasar induk Kramat Jati kisaran Rp 30 ribu, dan pasar induk Cibitung berkisar Rp 36 ribu. Menurutnya harga di pasar memang sangat dinamis. Bahkan di dalam satu pasar induk, antarpedagang dengan jarak 200-300 meter harga sudah berbeda.

Lebih lanjut, Spudnik mengatakan saat ini pemerintah telah mengundang para importir dan bawang putih impor telah siap di distribusikan.  "Insya Allah bawang putih minggu ini sudah turun semua merata. Kita akan dropping semua tidak hanya di Jakarta tetapi di luar Jawa juga," katanya.

Sementara itu, Direktur Pengadaan Bulog Tri Wahyudi Saleh mengatakan pihaknya siap menggelontorkan bahan-bahan pokok ke daerah yang mengalami kenaikan. "Terkait dengan bawang putih kami sudah melakukan importasi.  Dalam waktu dekat akan masuk seribu ton ke Jakarta, dan di Bandung kita punya stok hampir 100 ton," kata Tri.(rpblk)