300 Prajurit Diterjunkan ke Mandau, Bukitbatu dan Rupat

Rabu, 16 September 2015

Pj Bupati Bengkalis H. Ahmadsyah Harrofie mencoba alat pemantau Karhutla ketika meninjau Pos BPBD-Damkar di Desa Sepahat, Kecamatan Bukit Batu, belum lama ini.(riautribune)

BENGKALIS-riautribune: Meskipun wilayah Kabupaten Bengkalis masih diselimuti kabut asap, namun hingga sekitar pukul 13.00 WIB, Rabu (16/9) kemarin, tidak ditemukan satu pun titik api alias zero hotspot. “Berdasarkan laporan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru, hingga saat ini Bengkalis nol titik api,” jelas Kepala Bidang Pemadaman Kebakaran Badan Penanggulangan Bencana dan Pemadam Kebakaran (BPPD Damkar) Kabupaten Bengkalis Suiswantoro, beberapa saat lalu.

Hal itu sudah disampaikan Suiswantoro kepada Penjabat Bupati Bengkalis H. Ahmadsyah Harrofie, Senin (14/9/2015) lalu. Yakni ketika Ahmadsyah melakukan inspeksi mendadak ke Unit Pelaksana Teknis Damkar Kecamatan Mandau di Jalan Desa Harapan Kelurahan Air Jamban, Kecamatan Mandau. Artinya, setidaknya dalam tiga hari belakangan di kabupaten berjuluk Negeri Junjungan ini, sama sekali tidak terdeteksi adanya kebakaran lahan dan hutan (Karlahut).

Meskipun tidak ada titik api, saat ini beredar informasi bahwa ada sekitar 3 SSK (Satuan Setingkat Kompi) atau sekitar 300 prajurit TNI yang akan ditempatkan pemerintah pusat di kabupaten yang memiliki 8 kecamatan untuk membantu penangan Karlahut.

Walau belum diketahui jumlah pasti personilnya, ke-3 SSK TNI tersebut dikabarkan bakal ditempatkan di Mandau, Bukit Batu dan Rupat. Ketika dikonfirmasi, Kepala Bagian Humas Pemkab Bengkalis Johansyah Syafri, membenarkan informasi tersebut.

“Tadi ketika bincang-bincang dengan Kepala BPBD Damkar (M Jalal) sehabis mengikuti rapat di Kantor Gubernur Riau di Pekanbaru, beliau memang ada menyinggung hal itu. Namun karena pembicaraan tentang hal itu hanya sepintas, untuk informasi lebih jelasnya, sebaiknya konfirmasi langsung kepada yang bersangkutan,” saran Johansyah. (afa)