Wiranto: Upaya Penanggulangan Kebakaran Hutan Menuai Hasil

Jumat, 19 Mei 2017

foto internet

JAKARTA - riautribune : Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto mengatakan upaya pemerintah  yang secara serius menangani kebakaran hutan dan lahan sudah menuai hasil.

"Buktinya, tahun 2016, hotspot dan kebakaran hutan semakin menyusut. 2017 ini, seperti itu juga, hotspotnya menyusut dan karhutla mengecil," kata Wiranto usai rapat koordinasi bersama Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Kamis, 18 Mei 2017.

Menurut Wiranto,  jumlah hotspot skala nasional merosot dari yang sebelumnya ribuan. "Tadi dilaporkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan tinggal sekitar 116 titik," ucapnya.

Wiranto menambahkan, ada berbagai cara untuk menangani bencana kebakaran hutan itu. Misalnya dengan pencegahan agar tidak ada pembukaan lahan baru di pinggiran hutan oleh petani dan mengajak perusahaan besar untuk ikut berpartisipasi mencegah kebakaran hutan di lingkungan sekitar perkebunan mereka.

Selain itu, kata Wiranto, dapat juga dilakukan pembuatan embung-embung, sekatan-sekata, kanal-kanal, serta penyediaan pompa air.

Wiranto berujar pemerintah juga dapat melakukan deteksi dini dengan melihat hotspot di Indonesia secara cepat, dengan penginderaan dari satelit. "Kemudian setelah di lapangan juga ditinjau, bisa segera diatasi. dan saya kira ini semua sudah dilakukan dari tahun ke tahun."

Dalam prakteknya, ujar Wiranto, kementerian telah melakukan pembagian tugas, yakni Kemenko Perekonomian beserta kementerian yang dikoordinasikan melakukan pencegahan. Kemenko Polhukam untuk penanggulangan pasca-kebakaran, serta Kemenko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan untuk pemulihan lokasi bencana. "Jadi tiga menko ini, untuk urusan kebakaran hutan dan lahan, itu terdepan," kata dia.

Selain dari kementerian, Badan Nasional Penanggulangan Bencana, kata Wiranto, juga ikut berperan, sebab kebakaran hutan termasuk ke dalam kategori bencana. "Sehingga dialah yg secara operasional ikut ambil bagian, bahkan jadi pemeran utama mengatasi kebakaran hutan dan lahan." (tmpo)