BANDUNG - Bermain spartan selama laga berlangsung diperlihatkan para pemain Persegres Gresik United saat menjamu Persib Bandung di Stadion Petrokimia, Gresik, Rabu (3/5/2017) malam. Dalam dua babak, para pemain Persegres juga mendominasi permainan. Berbagai serangan pun membuat banyak peluang gol tercipta.

Tapi, nasib sial diterima Persegres. Gol Persib yang dicetak Fulgensius Billy Keraf saat injury time, tepatnya pada menit 91, membuat perjuangan Persegres berakhir sia-sia.

"Secara ball posesseion kami menang, anak-anak juga memperlihatkan semangat luar biasa, tapi kami kecolongan di menit akhir," ujar pelatih Persegres, Hanafi.

Soal gol kemenangan Persib, ia mengungkap bahwa hal itu dirasa sangat menyakitkan. Sebab, perjuangan maksimal pemain justru tidak berbuah hasil positif. Persegres pun kalah di kandangnya sendiri, di hadapan publiknya sendiri.

"Menyakitkan memang. Tapi itulah sepakbola. Di menit-menit akhir kami kecolongan (yang berujung fatal)," jelasnya. Disinggung soal banyaknya tendangan jarak jauh, ia mengatakan tidak ada instruksi khusus. Menurutnya, itu adalah inisiatif pemain di lapangan dalam rangka upaya mencetak gol.

Tapi, secara umum ia mengakui memang ada kelemahan besar dalam timnya. Kelemahan itu belum bisa diperbaiki hingga kini. "Kelemahan kami memang di penyelesaian akhir," ucap Hanafi.

Meski mengakui kekalahan tersebut, ia sedikit menyesalkan kepemimpinan wasit dalam laga itu. Kinerja sang pengadil beberapa kali membuat Persegres kecewa. "Saya cukup kecewa dengan kepemimpinan wasit," tegas Hanafi.