MONACO – Pelatih AS Monaco, Leonardo Jardim, memuji Juventus yang notabene lawan mereka di semifinal Liga Champions. Jardim menilai Juventus memiliki organisasi bagus dan mempunyai budaya menang.

Dalam hal organisasi, permainan Bianconeri –julukan Juventus– mengalami banyak perkembangan musim ini. Terbukti di Liga Italia dan Liga Champions musim ini, Juventus tak hanya tajam dalam menyerang, namun juga kukuh di segi pertahanan.

Dari 34 laga Liga Italia, Juventus mengemas 70 gol dan hanya kemasukan 22 kali. Sementara di Liga Champions, La Vecchia Signora berhasil mengemas 17 gol dan hanya kemasukan 2 bola dari 10 penampilan.

Transisi permainan yang apik antara bertahan dan menyerang membuat Juventus berpotensi meraih treble winner musim ini. Di Liga Italia, Juventus hanya membutuhkan empat poin tambahan untuk juara, di Coppa Italia mereka menembus final dan akan bersua Lazio, sedangkan di Liga Champions tim asuhan Massimiliano Allegri menantang Monaco di semifinal.

Karena itu, Monaco tak sekadar diwajibkan mengeluarkan kemampuan terbaiknya demi melaju ke final. Kylian Mbappe dan kawan-kawan kudu mengharapkan dewi fortuna untuk menyingkirkan Juventus, klub yang menyingkirkan mereka di semifinal Liga Champions 1997-1998 dan perempatfinal 2014-2015.

“Juventus memiliki budaya pemenang. Mereka sangat terorganisasi dan secara fisik memiliki pertahanan kukuh. Dalam serangan, mereka hanya membutuhkan dua peluang untuk mencetak satu gol. Selain itu, Juventus juga sangat tangguh dalam situasi set piece,” kata Jardim mengutip dari laman resmi UEFA, Rabu (3/5/2017).