BENGKALIS-riautribune: Pengurus Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Kabupaten Bengkalis (IPMKB) di Pekanbaru periode 2015-2020, Jumat (11/9) siang ini akan dikukuhkan. Sesuai janjinya, Penjabat (Pj) Bupati Bengkalis H. Ahmadsyah Harrofie dijadwalkan menghadiri acara yang bakal digelar di Mayang Garden Hotel, Pekanbaru itu. “Insya Allah, jika memang waktunya tidak berbenturan dengan kegiatan lain, saya akan hadir dalam helat tersebut,” ujar Ahmad Syah saat menerima sejumlah perwakilan IPMKB di Pekanbaru pekan lalu.

Turut mendampingi Pj. Bupati Bengkalis waktu itu Asisten Perekonomian dan Pembangunan yang juga Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pendidikan H. Heri Indra Putra. Kedatangan perwakilan IPMKB yang diterima di kediaman resmi Bupati Bengkalis, Wisma Daerah Sri Mahkota, Jalan Antara Bengkalis itu, memang dalam rangka menyampaikan dan menjemput Ahmadsyah agar dapat hadir dalam acara pengukuhan dimaksud.

Kepada seluruh keluarga IPMKB, mantan Ketua KNPI Provinsi Riau ini berpesan agar menjadi pelajar dan mahasiswa berprestasi, cemerlang dan gemilang. Menjadi generasi yang jauh dan terus menjauhkan diri dari pengaruh negatif globalisasi. Menjadi generasi muda yang dapat dibanggakan, kreatif, inovatif serta memiliki keunggulan kompetitif dan komparatif. Seperti kata Bung Karno, seluruh anggota IPMKB di Pekanbaru, harus menjadi bagian dari generasi muda Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau dan Indonesia yang mampu menguncang dunia,” ujar mantan Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Riau ini, usai menerima perwakilan IPMKB tersebut.

Kemudian, pesan Ahmadsyah lagi, karena esensi belajar itu adalah long life education, tidak pernah berhenti, maka seluruh pengurus dan anggota IPMKB di Pekanbaru juga harus terus menggali ilmu pengetahuan, menumbuhkan budi pekerti yang baik dan bersikaplah sebagai agent of change. Karena masa depan kabupaten berjuluk Negeri Junjungan ini, katanya, juga tidak boleh lepas dari genggaman tangan keluarga besar IMPKB di Pekanbaru. Untuk itu, imbuhnya, Tidak anggota dan pengurus IPMKB di Pekanbaru membuat harapan orang tua maupun asa daerah ini, hanya terus menggantung, tak pernah menjadi realita. (afa)