Kapolri Beri Penghargaan Sunaryanto, Bebaskan Sandera di Angkot

Sabtu, 22 April 2017

foto internet

JAKARTA - riautribune : Kapolri Jenderal M. Tito Karnavian memberikan penghargaan kepada anggota kepolisian lalu lintas, Ajun Inspektur Satu Sunaryanto, yang menyelematkan ibu dan anak korban penyanderaan di angkot di Buaran, Jakarta Timur, pada Minggu, 9 April 2017. Pemberian penghargaan ini diberikan di Markas Besar Polri, Jakarta, Jumat, 21 April 2017.

Menurut Tito, tindakan diskresi kepolisian yang dilakukan Sunaryanto tepat. Tito menjelaskan tindakan diskresi kepolisian adalah tindakan yang didasarkan pada kewenangan yang melekat pada semua anggota polisi di seluruh dunia, yaitu kewenangan untuk menilai sebuah peristiwa dan kemudian mengambil opsi sampai menentukan opsi dalam menyelamatkan petugas publik atau anggota masyarakat.

Dalam kasus penyanderaan di dalam angkot itu, Sunaryanto dinilai tepat melumpuhkan pelaku dengan tembakan dan berhasil membebaskan korban. "Saya memberi apresiasi kepada Sunaryanto karena memiliki kemampuan untuk menilai situasi dan mengambil tindakan yang tepat untuk kepentingan publik termasuk kepentingan korban," kata Tito kepada wartawan.

Sunaryanto diberi hadiah berupa tiket sekolah alih golongan pada September-Oktober mendatang. "Jadi dengan sekolah ini, yang bersangkutan bisa menjadi perwira," ujarTito. Sunaryanto juga diberi pin emas sebagai bentuk penghargaan organisiasi Polri.

Dia berharap aksi heroik Sunaryanto menjadi motivasi dan model bagi anggota polisi yang lain. Pilihan tindakan diskresi yang terbaik, kata dia, memerlukan kemampuan sendiri yang dibarengi dengan pelatihan dan pengalaman. Usai diberikan penghargaan, Sunaryanto dan beberapa pejabat Polri makan siang di meja bersama.

Sunaryanto juga berterima kasih kepada para atasannya itu, khususnya kepada Kapolri dan Wakil Kapolri. "Saya tidak mengira apresiasinya seperti ini," kata dia, saat diwawancara. Dia mengatakan saat kejadian itu, hal pertama yang dipikirkannya adalah menyelamatkan korban di dalam angkot.

Dia bercerita, awalnya dia melobi pelaku yang bernama Hernawan itu, untuk melepaskan Isnawati, korban. Dia sempat menawarkan akan membawa Hernawan ke kantor polsek dengan aman. Namun, tidak ada titik temu. Hernawan tampak makin nekat. Warga juga makin banyak yang berkumpul. Sunaryanto juga sempat meminta pengemudi ojek online yang mendekat untuk menjauh.

Saat ditanya komentar dia saat melihat aksinya di video yang direkam warga, Sunaryanto menjawab, "Lihat video itu, saya tidak nyangka secepat itu. Hanya Allah yang tahu," ujarnya.(tmpo)