Asbanda Fokus Penguatan Kolaborasi Antar BPD Hadapi MEA

Sabtu, 08 April 2017

Ilustrasi/Net

PEKANBARU - riautribune : Asosiasi Bank Pembangunan Daerah (Asbanda) memilih penguatan kolaborasi antar BPD, ssebelum penggabungan 26 bank milik Pemerintah Daerah dilakukan dalam holding company, menyongsong pasar bebas Asean sektor perbankan tahun 2020.

Menurut Pengurus Asbanda, Irvan Gustari dipastikan penggabungan BPD bukan seperti pengembalian kepemilikan bank, melainkan penyatuan 26 bank dengan pemegang saham yang banyak, sehingga memerlukan proses yang tidak sebentar.

"Sesuai konsep awal, dimulai dulu dengan strategic collaboration atau strategic holding , belum masuk financial holding yaitu menyatukan produk BPD ke jaringan IT dan yang lainnya," kata Irvandi Gustari yang merupakan Direktur Utama Bank Riau Kepri itu, Sabtu (8/4/2017).

Dijelaskan, dalam prosesnya penyatuan BPD meliputi pengembangan layanan BPD-net, yaitu pelayanan payment switching, baik untuk transaksi berbasis kartu maupun nonkartu.

"Penggabungan bank-bank milik daerah tersebut diyakini akan membuat BPD menjadi kekuatan besar bank di tanah air. Hampir seluruh manajemen BPD sepakat dengan rencana untuk penguatan melalui holding," lanjutnya.

Sehingga, kata Irvandi, nanti BPD mampu bersaing di industri perbankan global, apalagi sebagian besar bank daerah memiliki keterbatasan modal. Secara bertahap sesuai arahan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang mengawasi proses, BPD menuju holding tersebut. (lem/rul)