Polemik DPR-Trump Cuma "Gorengan" Politik

Rabu, 09 September 2015

Polemik Trump cuma gorengan politik di DPR.(internet)

JAKARTA-riautribune: Kunjungan rombongan DPR RI ke Amerika Serikat (AS) dalam rangka menghadiri undangan Forum Parlemen Dunia di New York pada beberapa waktu lalu masih menyisakan perdebatan.

Penyebabnya, di sela-sela kunjungan itu rombongan bertemu dan hadir pada acara konferensi pers Donald Trump sebagai bakal calon Presiden AS. Persoalan etika para pimpinan DPR RI pun dipertanyakan, mengingat kedudukan mereka sebagai pejabat negara.

Menanggapi hal itu, Partai Perindo melalui Wasekjen Bidang Politik Effendi Syahputra menjelaskan bahwa persoalan tersebut tidak perlu dibesar-besar. Kalau memang ada kesalahan, menurut dia, biar mekanisme internal DPR yang menyelesaikan.

"DPR kan punya Majelis Kehormatan. Kalau ada kesalahan etika para anggotanya maka mekanisme selesaikan di sana, tidak perlu isu ini terlalu digembar-gemborkan, karena potensi yang saya lihat ini menjadi personal dan seperti menjadi 'gorengan' politik buat pihak-pihak yang tidak suka secara personal dengan pimpinan DPR sekarang," kata Efendi, Rabu (9/9/2015).

Effendi juga menjelaskan bahwa isu ini seakan-akan menjadi sesuatu yang sangat merugikan kelangsungan hidup orang Indonesia, sehingga menjadi pembahasan yang terus-menerus muncul di media.

"Negara kita terlalu banyak darurat: darurat ekonomi, politik, keamanan, tapi kok urusan Trump ini yang jadi headline? Apa sudah tidak ada kerjaan lain itu anggota DPR RI? Teriak dong soal tenaga kerja asing masuk begitu mudah, teriak donk keganjilan kasus Pelindo, keterpurukan ekonomi, hancurnya nilai rupiah. Terlalu cetek dan lebay kalau kasus Trump ini justru menyeruak. Orang bodoh juga tahu ini setting-an orang-orang yang kepengin jadi pimpinan DPR," ungkap Effendi.

Politikus Muda Perindo ini juga menyatakan bahwa pernyataannya tersebut bukan untuk membela Setya Novanto dan kawan-kawan, namun lebih agar permasalahan ini dilihat secara proporsional.

"Saya bukan bela Setya Novanto atau Fadli Zon. Saya ingin semua melihat dengan kacamata yang lebih terang," tukasnya.(okezone.com)