DR. Yanuar: Itu Bukan Solusi Permanen

Rabu, 09 September 2015

PEKANBARU-riautribune: Meskipun hujan mengguyur beberapa daerah di Riau dari malam hingga pagi hari, namun kabut asap terlihat masih bertahan. Namun hingga Rabu (9/9) pagi, kondisinya hanya sedikit berkurang dibanding beberapa hari belakangan ini.

Kepada riautribune, DR. Yanuar Hamzah, M.Si mantan Wakil Rektor II Universitas Riau mengatakan turunnya hujan memang bisa mengurangi bencana kabut asap yang saat ini melanda Provinsi Riau. Akan tetapi, katanya, hal itu bukanlah solusi permanen untuk menghentikan bencana asap tahunan yang sudah mendera Riau selama 18 tahun belakangan ini.

"Itu bukan solusi permanen. Kondisi sekarang harus ada komitmen dan keseriusan pemerintah menghentikan "jaringan" asap ni. Bencana tahunan ini hanya bisa  atasi melalui teknologi, penanganan secara sosiologis dan hukum," ujar doktor lulusan Prancis ini.

Mantan Direktur Politeknik Bengkalis yang pernah membentangkan makalah pada seminar internasional terkait penanggulangan asap dengan judul "Self-Powered Wireless Sensor for Forest-Fire Detection in Sumatera with Various Environmental Energy Source" itu menambahkan, dengan hujan atau menyiram titik api adalah langkah tradisional yang hanya bisa mengatasi secara parsial.

"Kita sudah temukan sensor yang bisa mendeteksi titik api. Dengan cara itu bisa dideteksi sedini mungkin sehingga akibatnya tidak membesar dan menyebabkan musibah asap. Tinggal lagi kita mau atau tidak menyelesaikan ini secara berkelanjutan. Saya khawatir malah ada pihak-pihak yang terganggu jika asap sudah tidak ada lagi di Riau," kata peneliti bidang fisika yang sudah melahirkan beberapa temuan dan sudah dipatenkan itu. (ehm)