Dosen dan Mahasiswa Mulai Turun ke Jalan

Senin, 07 September 2015

Para dosen dan mahasiswa menyuarakan soal penegakan hukum terhadap "pelaku kejahatan" pembakar hutan Riau yang mereka rasakan belum ditegakkan

PEKANBARU-riautribune: Tidak tahan dengan kabut asap yang mendera Riau, DR. Meksasai, DR. Erdiansyah, Junaidi, SH, MH serta jajaran dosen dan mahasiswa dari Fakultas Hukum Universitas Riau melakukan aksi turun ke jalan. Aksi demo yang dilakukan kalangan cendikiawan ini dimulai dari depan markas Polda Riau dan berhenti di depan Kantor Gubernur Riau.

Dalam aksi damai tersebut, para dosen dan mahasiswa menyuarakan soal penegakan hukum terhadap "pelaku kejahatan" pembakar hutan Riau yang mereka rasakan belum ditegakkan. Sehingga, bencana kabut asap ini menjadi musim tahunan yang terus dirasakan masyarakat Riau.

Ketika berorasi di depan Kantor Gubernur Riau, massa dosen dan mahasiswa mempertanyakan kemana negara dan penegak hukum di Riau ini. "Kemana negara, kemana penegak hukum kami, sehingga kebakaran hutan ini belum juga menghasilkan tersangka yang benar-benar layak menjadi tersangka. Kami hidup seolah-olah raga tidak hadir. Masyarakat dizolimi koorporasi yang hanya ingin mengambil keuntungan dari tanah Riau," ujar DR. Meksasai didampingi DR. Erdiansyah berapi-api dan puluhan mahasiswa.

Para dosen dan mahasiswa berharap, pelaku kejahatan yang terus menyiksa masyarkat Riau dengan kabut asap-nya itu harus segera dihukum. "Hukum para tersangka, tegakkan hukum dan itu adalah harga mati. Jika aparat tidak mampu, silakan mundur. Mundur sebagai aparat dan mundur sebagai pejabat negara," tegas Meksasai lagi.

Doktor hukum muda ini menilai selama ini aparat hanya mampu menangkap masyarakat kecil yang membakar kebun untuk bertani palawija. Mereka sedikit pun tidak bisa menyentuh otak pembakaran yang dilakukan koorporasi pemilik ribuan hektar lahan perkebunan. "Masyarakat kecil itu hanya menjadi korban. Terkadang mereka untuk sesuap nasi dijadikan tameng oleh para koorporasi," tegas Meksasai.

Di akhir aksi yang dilakukan para dosen dan mahasiswa ini, mereka juga menempelkan spanduk tepat di depan Kantor Gubernur Riau sebagai bentuk ketidakmampuan pemerintah daerah dalam memberikan perlindungan kepada masyarakatnya. Seperti diketahui, meski kondisi asap di Riau semakin parah, Plt. Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman masih belum meningkatkan status bencana ke tingkat darurat asap. (yas)