Hidayat: Maksud Pak Jokowi Yang Lakukan Demokrasi Kebablasan Itu Ahok?

Jumat, 24 Februari 2017

foto internet

JAKARTA - riautribune : Presiden Joko Widodo mesti menperjelas dan segera melakukan klarifikasi siapa yang telah melakukan sikap kebablasan dalam berdemokrasi.

Demikian disampaikan oleh Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid pada acara Urun Rembug Kelirumonologi bertema 'Islam di Indonesia' yang diselenggarakan oleh Jaya Suprana Institute di Mall of Indonesia, Jakarta, Kamis malam (23/2).

"Apakah yang dimaksud Pak Jokowi yang kebablasan itu contohnya Ahok? Kalau menurut kami ya yang disindir Presiden Jokowi ya Ahok," kata Hidayat.

Wakil Ketua Dewan Majelis Syuro PKS ini pun menegaskan jika ulah Ahok jelas masuk dalam kriteria berdemokrasi yang kebabaslasan versi P residen Jokowi.

Bagaimana tidak, Ahok menggunakan pakaian dinas dan menggunakan APBD Jakarta namun kampanye dan bawa-bawa ayat Al-Quran agar masyarakat terpengaruh untuk memilih dirinya pada Pilkada Jakarta.

"Belum sadar juga, kemarin dia bilang pilih lagi pilih pemimpin bedasarkan agama itu salahkan konstitusi. Ini kan kebablasan. Dia main ngomong saja, buat kegaduhan. Dengan arogan dia asal bicara dan menanggap semua yang yang dia katakan benar. Ini yang perlu diklarifikasi presiden, maksudnya yang kebablasan Ahok?" kata Hidayat.

Menurutnya, Presiden Jokowi harus berani wujudkan demokrasi tanpa kebablasan namun dikuatkan dengan pemberian sanksi atau hukum yang jelas bagi yang melakukan kebablasan tersebut."Jadi kalau hukum tidak tegas lingkaran setan kebablasan akan terus berlanjut di negeri ini," demikian Hidayat.(rmol)