Strategi Kapten Persib Hadapi Mitra Kukar

Jumat, 24 Februari 2017

foto internet

BANDUNG - Kapten tim Persib Bandung Atep berharap skuad berjulukan Maung Bandung bisa memenangkan laga tanpa adu penalti dalam pertandingan perempat final Piala Presiden kontra Mitra Kukar, di stadion Manahan, Solo, Sabtu, 25 Februari 2017 mendatang.

"Pada menit awal saya berharap teman-teman bisa fokus mudah-mudahan tidak sampai ke adu penalti karena itu akan semakin sulit buat kami. Ya diutamakan bisa menang di 2 kali 45 menit," kata Atep di Bandung, Jumat, 23 Februari 2017.

Atep pun mengatakan skuad Maung Bandung harus melakukan inisiatif menyerang sejak wasit meniupkan peluit panjang tanda dimulainnya laga. Gol cepat memang mampu menebalkan asa Persib guna bisa lolos ke semi final Piala Presiden.

"Ya yang pasti itu kami akan melakukan inisiatif untuk menekan di awal seperti ketika main di kandang karena ini kan sama-sama tempat netral artinya kami bisa menekan dari awal karena itu akan sangat menentukan," katanya.

Menurut pemain kelahiran Cianjur, 31 tahun silam itu, skuad berjulukan Naga Mekes itu tentu akan memberikan perlawanan sengit dalam laga nanti. Hal itu yang patut diwaspadai oleh penggawa Maung Bandung.

"Mereka (Mitra Kukar) lolos ke delapan besar ini berarti mereka tim solid juga bagus ya, ada Zulham juga disana dan patut kita waspadai," ujar pemilik nomor punggung 7 bersama skuad Persib itu.

Selaku kapten tim, Atep pun mengaku selalu mengingatkan rekan-rekannya agar tetap menjaga kekompakan tim baik saat di dalam maupun di luar lapangan. Motivasi tinggi memang tak boleh luntur sedikitpun jika Persib ingin menuntaskan laga perempat final dengan kemenangan.

"Pasti kita satukan motivasi dan semangat, karena modal permainan sudah punya, kondisi fisik juga sudah punya tinggal motivasi untuk menang saja yang kami suntikan di lapangan," ujarnya.

Sebelumnya, Pelatih Kepala Persib, Djajang Nurjaman mengatakan tengah mengantisipasi jika anak asuhnya kemudian harus memaksakan laga lewat adu penalti. Faktor penentu dalam melakukan tendangan penalti tentu masalah ketenangan juga mental pemain ketika mengeksekusi bola dari titik putih.

"Semua kita siapkan apapun yang mungkin terjadi dalam pertandingan tunggal ini kita persiapkan. Termasuk kalau sampai terjadi adu penalti karena kalau memang seri ada adu penalti. Kalau sampai begitu artinya masalah mental dan ketenangan pemain menjadi kuncinya," kata Djajang.(tmpo)