Gubri Hadiri Pertemuan Dengan OJK

Kamis, 16 Februari 2017

foto Humas Pemprov

PEKANBARU - riautribune : Otoritas Jasa Keuangan Propinsi Riau menggelar pertemuan tahunan dengan seluruh pelaku industri jasa keuangan. Tujuan pertemuan tersebut untuk membangun sinergi antar pelaku jasa industri, serta sebagai upaya dalam meningkatkan perekonomian Riau kedepan.

Hadir dalam acara tersebut, Gubernur Riau (Gubri) Arsyadjuliandi Rahman, Kepala Bank Indonesia Siti Astiyah, Kepal OJK Riau M Nurdin Subandi, dan seluruh jajaran Forkompida di Riau. Dengan mengangkat tema "Menjaga Stabilitas Sekto Jasa Keuangan dan Membangunan Optimisme Meningkatkan Kesejateraan Masyrakat".

Gubri Arsyadjuliandi Rachman, dalam pertemuan tersebut mengingatkan Riau jangan berharap banyak terhadap sektor Migas. Tetapi bagaimana industri dan jasa keuangan bisa melakukan peningkatan ekonomi melalui sektor lain. Seperti sektor pariwisata, pertanian dan lainnya.

"Banyak potensi yang bisa dikembangkan di Riau, untuk itu tidak bisa hanya OJK saja tetapi harus didukung seluruh pihak. Termasuk juga dari pemerintah daerah dan juga lembaga keuangan, khusunya dalam hal meningkatkan dan mengembangkan UMKM," kata Arsyadjuliandi dalam pertemuan tahunan industri jasa keuangan Riau, Kamis (16/02/2017).

Sementra M Nurdin juga menuturkan bahwa salah satu langkah untuk mewujudkan itu dengan cara membagi peran sektor jasa keuangan agar lebih fokus. Terutama soal stabilitas sistem keuangan.

Capaian-capaian tersebut merupakan modal yang baik untuk menapaki tahun 2017. Dengan optimisme yang tinggi dalam meningkatkan perekonomian Riau kedepan.

Sebagai upaya lain yang dilakukan, yakni dengan cara menyiapkan beberapa inisiatif, dengan cara mengoptimalkan program inkludi keuangan. Misalnya dengan agen laku pandai, simpanan pelajar, jaring, asuransi pertanian, ternak dan nelayan.

"Serta pembentukan Lembaga Keuangan Mikro (LKM). Pada tahun 2016, bank peserta laku pandai yang ada di Provinsi Riau sebanyak 10 bank umum, delapan bank konvensionaI dan dua bank syariah, dengan jumlah agen sebanyak 6.273 agen, 33.021 nasabah dan total jumlah transaksi sebesar Rp3.25 Miliar," kata Nurdin.(nr)