Tokoh Muslim Tionghoa: Pak Jokowi, Jangan Biarkan Rizieq Dikriminalisasi!

Senin, 13 Februari 2017

foto internet

JAKARTA - riautribune : Pidato Habib Muhammad Rizieq Shihab pada aksi Bela Islam dan Ulama di Masjid Istiqlal (11/2) mendapat banyak sambutan positif. Tak terkecuali dari Ketua Umum Muslim Tionghoa Indonesia (MusTi), H.M. Jusuf Hamka.

Sebagai Muallaf, kata dia, tausiyah tersebut begitu menggetarkan, mengharukan, menyejukkan dan sangat membanggakan.

"Tanpa terasa airmata saya menetes karena pidato Habib Rizieq saat itu telah menunjukkan Islam benar-benar agama yang rahmatan lil Alamin, damai dan toleran,” ujar Jusuf Hamka dalam surat elektronik yang dikirimkan ke redaksi, Senin (13/2).

Seperti diketahui, pada Aksi Bela Islam dan Ulama yang berlangsung di Masjid Istiqlal pada Sabtu, 11/2, Habib Rizieq berulangkali meminta umat Islam untuk sabar dan  menahan diri agar tidak terprovokasi. Habib Rizieq juga meminta kepada Umaro (pemerintah) untuk berdialog dan menjalin komunikasi dengan Umat Islam.

"Luar bisa kiprah FPI di bawah pimpinan Habib Rizieq Shihab saat ini. Kita bisa melihat, sejak Aksi bela Islam 14/10/2016, bersama FPI Habib Rizieq benar-benar  telah menunjukkan Islam adalah agama yang Rahmatan lill Alamin,” ujar Jusuf Hamka.

Tak hanya itu, menurut Jusuf Hamka, dalam berbagai kesempatan Habib Rizieq tampil begitu santun dan terus menerus menekankan pentingnya mempertahankan NKRI Pancasila dan UUD 1945. "Jelas, seruan Habib Rizieq itu sesuai dengan ajaran Islam. Yakni Hubbul Wathon Minal Iman. Mencintai tanah air sebagian dari Iman,” tegas dia.

"Sebagai kepala negara dan kepala pemerintahaan, Presiden Jokowi jangan membiarkan aparat keamanan menggunakan berbagai cara untuk mengkriminalisasi Ulama, Kyai dan Habaib."

Jusuf Hamka juga meminta agar Presiden Jokowi membuka komunikasi dan berdialog dengan para pemimpin umat. "Presiden Jokowi harus membuka pintu dialog dengan para Ulama, Kyai dan Habaib agar memahami kondisi umat yang sebenarnya,” demikian Jusuf.(rmol)