JAKARTA - riautribune : Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menerima semua kritik yang dilontarkan Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada acara Dies Natalies ke-15 Partai Demokrat, JCC, Jakarta, Selasa 7 Februari 2017 malam.

Menurutnya, kritikan tersebut wajar disampaikan, karena SBY merupakan Presiden ke-6 RI. "Semua, namanya politik, tentu merupakan apa yang dirasakan, diharapkan, pandangannya wajar-wajar saja. Bahwa ada hubungan, protes, kritikan, itu biasa aja," ujarnya saat menyambangi Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu 8 Februari 2017 sebagaimana dilansir dari Jawapos.com.

Terlebih, kata JK, saat ini SBY merupakan partai oposisi. Hal itu juga pernah dialami ketika SBY menjadi penguasa yang selalu mendapat kritikan dari PDIP.

"Partai di luar pemerintah ya begitu. Sama (seperti) zaman dulu. Menurut saya itu demokrasi, ada balancing," tandas wakil presiden di pemerintahan SBY periode 2004-2009.

Sebelumnya, dalam acara Dies Natalies ke-15 Partai Demokrat, SBY menyoroti kinerja pemerintahan Presiden Joko Widodo dengan wakilnya, Jusuf Kalla. Salah satu yang dikritik yakni persoalan investasi jangka panjang melalui pembangunan infrastruktur.

Menurut SBY, pemerintah juga perlu menginvestasi sumber daya manusianya (human capital). Pria kelahiran Pacitan, Jawa Timur itu juga mengkritik kebijakan tax amnesti yang dikeluarkan pemerintah. SBY menganggap kebijakan tersebut salah sasaran.

Ada pula soal penegakan hukum yang dianggap tebang pilih. Hingga curhat mengenai dirinya yang dituduh makar dan menjadi sasaran bully di media sosial.(okz)