RENGAT-riautribune: Ketua Pengadilan Negeri (PN) Rengat berpendapat, sebuah organisasi mustahil bisa berhasil, jika didukung semua pihak. Karena itu, mantan Wakil Ketua PN Bangkinang ini berharap keberadaannya yang baru memasuki pekan kedua di PN Rengat mendapat dukungan dari semua. pihak.
 
“Saya orangnya terbuka. Bila perlu silakan dikritisi. Tapi tentu kritik yang membangun, jangan sampai ditelanjangi. Sebab, saling mengisi dan saling koreksi akan memberi masukan yang positif,” pesan Ketua PN Rengat, Sutarwadi, SH, didampingi jajaran disela konfrensi pers bersama wartawan Inhu, pekan kemaren.
 
Sutarwadi berjanji, sepahit apapun kritik konstruktif yang diberikan akan ditelannya sebagai obat untuk kemajuan bersama ke depan. Ditambahkannya, salah satu bentuk keterbukaan kepemimpinannya di PN Rengat, Sutarwadi mengaku tidak akan membatasi kepentingan publik termasuk wartawan yang melakukan tugas jurnalistiknya di PN Rengat. “Mau konfirmasi administrasi, proses sidang, atau bedah perkara yang sedang ditangani silakan,” sebutnya mencontohkan.
 
Sebagai Ketua PN, Sutarwadi juga mengatakan tidak akan mengintervensi atau mempengaruhi proses hukum yang sedang ditangani majelis hakim. “Sebagai pemegang amanah saya akan kedepankan prinsip pengadilan yang agung. Sehingga setiap perkara yang maju harus diputuskan,” paparnya mengecualikan jika kedua belah pihak menyepakati perdamaian (perdata).
 
Sebaliknya pula, kata Sutarwadi, pers yang baik bisa mempengaruhi publik bahkan karya pers itu sendiri mampu meluruskan fakta yang sebenarnya. Terkait target kerja, Sutarwadi optimnis menegakkan keadilan yang seadil-adilnya, cepat, tepat waktu hingga dengan biaya yang seringan-ringannya. “Kepada hakim sudah saya tegaskan untuk menggelar sidang perkara kapan saja,” tegasnya. (san)