JAKARTA-riautribune-Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat Letnan Jenderal TNI Edy Rahmayadi adalah seorang putera Melayu. Edy tercatat pernah menjadi Danrem O31 Wirabima, Pekanbaru, Riau sebelum menjadi Pangdam Bukitbarisan.

Di berbagai kesempatan, Edy yang bangga menjadi seorang Melayu ini telah ditabalkan dan ditepungtawari oleh para pemangku adat seperi LAM ( Lembaga Adat Melayu) Riau, Kesultanan Deli, Serdang, Langkat, Asahan dan sejumlah kesultanan di pesisir pantai timur Sumatera. Kebanggaan Edy menjadi seorang Melayu, tersebab Melayu menurutnya adalah kaum yang tegar meski telah menerima perlakuan tragis ketika tahun 1946 lalu.

“Hanya sedikit peninggalan kejayaan Melayu yang tersisa dari Revolusi Sosial itu. Salah satunya adalah Istana Maimoon, kerajaan Kesultanan Deli. Sebagian peninggalan kerajaan Melayu di pesisir pantai Sumatera, habis musnah. Begitu juga sejumlah Sultan dan keluarganya,” ujar lelaki keturunan Melayu Langkat ini.

Secara tegas ia menyatakan harapannya agar kejayaan Melayu bisa bangkit kembali untuk memperkuat persatuan Indonesia. “Saya berharap Sultan Muda kembali untuk membangun tanah Deli. Saya akan menjemputnya dari Sulawesi agar Istana Maimoon yang dibangun tahun 1888 ini tetap lestari menjadi simbol kejayaan Melayu,” demikian ujar jenderal yang selalu menegakkan salat dan tak pernah alpa menjalankan puasa sunat ini.(fb/rt-1)