DPRD Riau Warning PLN

Rabu, 25 Januari 2017

foto internet

PEKANBARU – riautribune : Tak ada yang bisa mengoperasikan PLTU Tenayan Raya karena ditangkapnya  tenaga operator dari Tiongkok, oleh pihak imigrasi Pekanbaru beberapa waktu lalu, menjadi alasan pihak PLN tentang lumpuhnya operrasional PLTU Tenayan raya.

Namun hal itu membuat wakil rakyat berang. “Tidak masuk akal alasanya. Apa tidak ada tenaga operator lokal yang bisa menjalankannya? Apa PLN akan bergantung terus pada tenaga kerja illegal itu?” ujar Anggota komisi D DPRD Riau Mansyur.

Menurut Mansyur, PLN mestinya memiliki  tenaga  kerja ahli lokal yang dipekerjakan di PLTU karena naker asing tak selamanya bisa  dipakai. Mereka hanya transfer ilmu sebentar. Dan untuk mempekerjakan mereka ada aturan mainnya.

“Seperti ini contohnya, ketika TKA ilegal itu ditangkap, harusnya ada tenaga kerja local kita yang bias menjalankannya. Apa ini bukan alasan yang dibuat-buat saja oleh PLN?” tutur Mansyur, Rabu, (25/01)

Politisi PKS Dapil Pekanbaru ini menyentil  PLN yang asal rekrut TKA saja, karena banyak diantara mereka yang tidak memiliki dokumen resmi. “Masa instansi milik negara tidak selektif merekrut tenaga kerja asing?” Tanya kader PKS ini.

Untuk menegtahui secara pasti permasalahannya dari PLN, Komisi D DPRD Riau berjanji nsegera meminta penjelasan dari perusahaan listrik Negara tersebut.

" Kita sudah bicarakan dalam rapat internal, akan kita undang PLN untuk mengetahui apa sih masalah sebenarnya. Ya, tinggal menetapkan jadwal nya saja," tutupnya.(drn)