Saiman: Kita Perlu Pemimpin Pemberani

Jumat, 28 Agustus 2015

Zulkarnain Kadir

PEKANBARU-riautribune: Meski Pilkada Kota Pekanbaru akan berlangsung awal tahun 2017, denyutnya kini perlahan-lahan mulai terasa. Kondisi ini agak berbeda jauh dengan Kampar --walau pun jadwal Pilkada-nya sama dengan Pekanbaru-- namun jauh-jauh hari para calon "yang berhasrat" sudah banyak bermunculan. Mereka secara terbuka telah memunculkan diri melalui spanduk dan baleho terutama pada saat perayaan hari-hari besar. Bahkan di media sosial (medsos), para calon sudah berani mengekspos program serta langkah-langkah politik yang dilakukannya.

Karena itu, ketika Zulkarnain Kadir "mendeklarasikan diri" siap maju pada Pilkada Kota Pekanbaru periode mendatang, sikap tersebut langsung mendapat respon yang beragam dari berbagai kalangan. Pasalnya, hingga saat ini belum ada satu figur pun yang berani secara terbuka "siap bertarung" melawan walikota incumbent Firdaus MT. Meski pun dari perbincangan di berbagai tempat, banyak masyarakat  Kota Pekanbaru yang "mulai jenuh" dengan pola kepemimpinannya.

"Iya benar, jangankan masyarakat awam. Kita saja tidak puas dengan apa yang dilakukan Pak Firdaus MT sebagai Walikota Pekanbaru selama tiga tahun lebih ini. Pekanbaru tumbuh sendiri tanpa adanya design dan rekayasa dari pemimpin. Sekarang  kita lihat di seluruh penjuru kota, wajah Pak Firdaus terpampang dengan baleho dan videotronnya mengkampanyekan Trilogi dan kota baru Tenayan. Ini ada apa sebenarnya," ujar pengamat politik dan pembangunan Universitas Riau Saiman Pakpahan ketika berbincang dengan riautribune kemarin.

Ditambahkan Saiman, sebagai ibukota provinsi, pemimpin Pekanbaru mestilah orang yang visioner dan mampu menggerakkan tim untuk bekerja. Kemampuan memenej dan mendorong tim bekerja sesuai visi pemimpin, kata Saiman, menjadi sesuatu yang harus dimiliki oleh pemimpin Pekanbaru. "Pekanbaru ini sangat dinamis. Kita saat ini masuk tiga besar di Sumatera. Lima atau sepuluh tahun lagi Pekanbaru akan menjadi kota modern. Ini perlu dipersiapkan secara matang oleh pemimpinnya," tegas Saiman.

Terkait dengan rencana Zulkarnain Kadir yang siap maju dalam Pilkada Pekanbaru, Saiman Pakpahan mengaku sedikit terkejut. Karena menurut Saiman, selama ini dirinya tidak mendengar ada sosok yang siap maju dalam Pilkada yang akan digelar awal tahun 2017 itu. "Saya baca di media, ada yang siap maju dalam Pilkada Pekanbaru. Saya pikir selama ini tidak ada yang mau maju di Pekanbaru seperti di Surabaya. Mungkin mereka pada takut karena melihat baleho Pak Firdaus MT sudah menyebar ke seluruh penjuru Pekanbaru," ujar Saiman sambil tersenyum.

Saiman mengapresiasi sikap Zulkarnain Kadir mendeklarasikan diri untuk maju menjadi Walikota Pekanbaru mendatang. "Secara pribadi saya tidak mengenal Pak Zulkarnain Kadir. Saya hanya tahu beliau pernah menjadi pejabat eselon II di Provinsi Riau. Saya mengapresiasi sikapnya di saat orang lain belum ada yang berani memunculkan diri. Apalagi saya baca di media konsep yang dibawanya sangat cocok untuk Pekanbaru lima dan sepuluh tahun ke depan. Pekanbaru dan Riau memang membutuhkan pemimpin yang berani. Biar program pembangunan bisa berjalan. Yah, kita lihat saja nanti," kata Saiman.

Sementara itu Zulkarnain Kadir kepada riautribune mengatakan, niatnya untuk maju dalam Pilkada Pekanbaru sudah bulat. Sikap itu diambilnya setelah mempertimbangkannya matang-matang. Dia pun siap, jika memang nanti langkah itu mengharuskannya mundur sebagai PNS, profesi yang sudah puluhan tahun digelutinya. Karena memang, katanya, niatnya  tulus untuk menjadikan Pekanbaru lebih baik lagi.

"Saya lahir dan besar di sini. Saya tahu betul denyut kota ini. Saya akan konsen membenahi transportasi massal, salah satunya membuat monorel. Sebelum kota ini menjadi tidak nyaman karena macet. Menjadikan Sungai Sail sebagai halaman depan rumah kita. Sebenarnya konsep ini sederhana saja. Namun perlu keseriusan dan niat yang tulus. Dan saya siap mewakafkan diri untuk itu," tutur Zulkarnain Kadir. (bersambung)