Husni: Mereka Tak Berniat Bangun Riau

Jumat, 28 Agustus 2015

PEKANBARU-riautribune: Anggota DPRD Riau sangat kecewa dengan kinerja satuan kerja (Satker) di lingkungan Pemprov Riau. Kekecewaan itu karena pelaksanaan kegiatan APBD murni 2015 tidak bergerak sama sekali. Satker tampaknya tidak berniat menjalankan APBD yang berjumlah Rp10,7 triliun. Padahal sudah memiliki payung hukum yang jelas dan disetujui kementerian terkait.
 
"Uang APBD itu tidak haram. Jadi kenapa Satker seakan takut berdosa sebelum melaksanakan APBD. Programnya kan sudah memiliki payung hukum yang jelas. Jadi kalau kita berada direl yang benar kan tidak ada masalah. Kecuali kita punya niat dan bekerja tidak benar," kata Husni Thamrin, Rabu (26/8).

Sampai sekarang, kesal Husni, total realisasi APBD secara keseluruhan belum sampai 20 persen. Itu pun hanya untuk kegiatan rutin. Sementara waktu tinggal empat bulan lagi. Husni tidak yakin sampai akhir tahun ini, realisasi APBD Riau sampai 40 persen. Ini jelas akan mendapat lampu merah dari pusat.

Sementara, katanya lagi, masyarakat sekarang mulai mempertanyakan APBD Perubahan kepada dewan. Menurut Husni, bagaimana kita melaksanakan APBD Perubahan, sedangkan APBD murni 2016 saja belum terlaksana. Dalam aturan, APBD Perubahan harus disahkan tiga bulan sebelum tahun berakhir dan APBD murni satu bulan sebelum tahun berakhir.

Dengan kondisi saat ini, tambah Husni lagi, apa sempat dewan membahas APBD Perubahan hanya dalam waktu satu bulan. Sedangkan KUA PPAS belum juga diserahkan Pemprov ke DPRD. Jadi otomatis akan menunda waktu lagi ke depan.
 
Dikatakan Husni, akibat APBD tidak berjalan, maka akan berdampak pada pemotongan bahkan peniadaan Dana Alokasi Khusus (DAK) dan pemotongan Dana Bagi Hasil (DBH). Sebab sejak beberapa tahun ini, Pemprov Riau belum berhasil menggunakan anggaran dengan baik sampai 100 persen.

"Jika dibandingkan dengan Sumbar sangat berbeda sekali kemauan pejabatnya untuk membangun daerah. Meski PAD kurang, namun Sumbar bisa membangun melalui bantuan APBN. Tetapi Riau sendiri, uangnya banyak tetapi tidak bisa dibelanjakan, karena pejabatnya seakan tidak berniat membangun tanah Riau ini," kesal Husni. (iin)