Lahan di Sekitar Areal PT Chevron Pacific Indonesia Terbakar,

Sabtu, 14 Januari 2017

DUMAI - riautribune : Lahan di areal milik Chevron Pacific Indonesia (CPI) Dumai terbakar pada Jum'at. 13 Januari 2017 siang.  Belum dipastikan luas lahan yang terbakar hingga Jum'at sore. Sebab tim gabungan masih berjibaku memadamkan lahan milik CPI Dumai tersebut.
 
Walau sudah dipasang plang Tanah Milik Negara, tapi lahan tersebut diduduki oleh masyarakat. Bahkan lahan sudah dirambah sejak beberapa waktu. Terlihat asap warna putih terus mengepul dari bagian areal yang terbakar.
 
Sampai petang api masih membara di sekitar lahan itu. Tim gabungan masih berjibaku melakukan pemadaman. Api masih tampak berkobar di beberapa titik dan sulit untuk dijangkau.  Eskavator dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Dumai tidak bisa masuk.
 
Sejumlah personel dari kepolisian dan TNI masih tampak berjaga di dekat lokasi kebakaran lahan, posisinya berada di luar pagar Kompleks Chevron Dumai Camp Bukit Mayang.
 
Kepala BPBD Dumai, Tengku Ismet mengaku bahwa proses pemadaman berlangsung hingga Jumat petang. Namun ia belum memastikan luas lahan yang terbakar. "Tim masih berjibaku melakukan pemadaman," paparnya.
 
Sementara itu,terkait kebakaran lahan tersebut,awak media massa tidak diperkenankan memasuki areal Kompleks Chevron Pacific Indonesia (CPI) Dumai oleh petugas keamanan di perusahaan itu.
 
Saat itu tim gabungan pemadam sudah masuk ke lokasi kebakaran lahan melalui Kompleks CPI Bukit Jin Dumai. Sejumlah petugas keamanan sempat bersitegang dengan awak media massa yang tidak bisa mengambil gambar kebakaran dari dekat.
 
Mereka beralasan tidak memperoleh izin dari pimpinan keamanan CPI Dumai. Namun saat ditanyai seperti apa prosedur perizinan untuk bisa masuk, mereka malah enggan mengatakannya.
 
Bahkan menurut mereka para awak media massa tidak diperbolehkan masuk ke areal Chevron oleh atasan petugas keamanan. Mereka tidak punya alasan jelas kenapa melarang awak media massa. Padahal silih berganti tim gabungan masuk ke areal kebakaran itu.
 
"Atasan kami tidak membolehkan. Pokoknya tidak boleh masuk, atasan kami bilang tidak boleh," ujar satu petugas keamanan.(tp)