Ambisi Alfred Riedl Hentikan Status Spesialis Runner-up

Jumat, 16 Desember 2016

foto internet

JAKARTA - Pelatih Timnas Indonesia, Alfred Riedl, bukanlah sosok baru di kawasan Asia Tenggara. Sejak 1998, pelatih berpaspor Austria malang melintang dipersepakbolaan Asia Tenggara.

Selain Timnas Indonesia, Riedl sempat menukangi Vietnam dan menjadi Direktur Teknik Timnas Laos. Meski sudah cukup lama berkarier di Asia Tenggara, Riedl belum pernah menghasilkan prestasi bagi negara yang ditangani.

Ia pernah membawa Vietnam lolos ke partai puncak Piala AFF 1998. Bermain di kandang sendiri, Vietnam takluk 0-1 dari Singapura. Sementara itu di ajang SEA Games, Riedl juga mampu membawa Golden Stars –julukan Vietnam– dua kali lolos ke partai puncak, tepatnya pada 2003 dan 2005.

Namun, hasilnya selalu negatif. Vietnam dikalahkan Thailand 1-2 di edisi 2003. Dua tahun berselang, Thailand kembali menghancurkan mimpi Riedl dan masyarakat Vietnam untuk merebut medali emas SEA Games setelah takluk 0-3.

Selepas menangani Vietnam, Riedl hengkang ke Laos untuk berkiprah di SEA Games 2009. Keberadaan Riedl membawa hasil positif bagi Laos, meski gagal menjadi juara. Dengan skuad seadanya, Laos sukses menembus semifinal.

Selanjutnya, Timnas Indonesia ditangani Riedl di Piala AFF 2010. Meski persiapan yang tak terlalu baik, Indonesia sukses dibawanya ke partai puncak. Namun sayang, Indonesia kalah 2-4 dari Malaysia di partai penentuan tersebut.

Berselang enam tahun, Riedl kembali membawa Indonesia tampil di partai puncak turnamen dua tahunan tersebut. Di final leg pertama yang berlangsung Rabu 14 Desember malam WIB, Indonesia sukses menang 2-1.

Tentu harapannya, Indonesia minimal dapat meraih hasil seri saat gantian tampil di laga tandang pada Sabtu 17 Desember 2016 malam WIB. Jika hal itu terealisasi, Indonesia akan menjuarai Piala AFF, serta Riedl mencabut statusnya dari pelatih spesialis runner-up.(okz)