Saiman: Apa Itu Sesuai Visi Misi?

Selasa, 25 Agustus 2015

PEKANBARU-riautribune: Gencarnya sosialisasi Trilogi Pembangunan yang dilakukan Walikota Pekanbaru, Firdaus, ST, MT akhir-akhir ini malah menimbulkan kebingungan berbagai kalangan. Malah pengamat politik dan pembangunan Unri, Saiman Pakpahan melihat banyaknya baleho di berbagai sudut kota memuat Trilogi Pembangunan sesuatu yang aneh dan lucu.

"Saya ketawa saja melihat di berbagai sudut kota terpampang baleho Trilogi Pembangunan dengan menampilkan wajah Pak Firdaus. Kalau menurut saya itu bukan bentuk sosialisasi program atau visi misi untuk membangun kota, tapi lebih kepada sosialisasi Pak Firdausnya sendiri. Apa mungkin akan ada Pilkada ya di Pekanbaru," kata Saiman dengan nada tanya seakan memancing.

Tapi yang lucunya lagi, tambah Saiman, tidak ada satu pihak pun yang mempertanyakan dan membincangkannya. Padahal, katanya, hal tersebut jelas menimbulkan pertanyaan dan kebingungan di tengah-tengah masyarakat.

"Saya lihat anggota dewan dan pengamat perkotaan juga diam saja. Apa benar itu sesuai dengan visi dan misi Kota Pekanbaru yang sudah di-Perda-kan. Kemudian apa sebenarnya esensi baleho-baleho itu. Itukan dibuat pakai dana APBD-kan," kata Saiman lagi.

Apa yang dikatakan Saiman memang benar, Joni (34) warga Panam, kepada riautribune menuturkan dirinya cukup bingung dengan program pemerintah Kota Pekanbaru. Menurut Joni, semangat untuk mewujudkan Pekanbaru Sebagai Kota Metropolis yang Madani semakin tenggelam dengan munculnya slogan Trilogi Pembangunan yang banyak terpampang di berbagai sudut kota.

"Yah bingung saja, Pemko itu mau mewujudkan Kota Metropolis yang Madani atau Trilogi Pembangunan. Saya jadi ingin bertanya, apa benar staf dan aparatur kota cepat bekerja. Coba lihat di Simpang Arengka itu, jika turun hujan sudah seperti kubangan kerbau. Padahal trilogi itu berbunyi, cepat, tanggap, buktinya tidak. Jangan-jangan ini hanya untuk kampanye saja," ucap warga Jalan Mayar Sakti itu.

Sementara Umar (35) warga Rumbai menuturkan dirinya lebih familiar dengan visi misi yang diawal-awal pernah disosialisasikan, yakni menjadi Kota Metropolis yang Madani. "Setahu saya visi misi Kota Pekanbaru itu menuju Kota Madani," ucapnya.

Umar melihat apa yang dilakukan Walikota Firdaus MT, hampir sama dengan dibuat Bupati Kampar Jefry Noer di Bangkinang. "Dulu Pak Jefry lebih sering menggaungkan Kampar sebagai sentra bawang merah. Tapi sekarang lebih menggemakan RTMPE (rumah tangga mandiri pangan dan energi). Bisa jadi Pak Walikota juga ikut-ikutan seperti itu," ucap Umar yang juga berasal dari Kampar.

Sementara itu Walikota Pekanbaru Firdaus MT, kepada masyarakat menuturkan, trilogi itu sengaja dipajang, agar masyarakat mengetahui filosofi kerja pemerintahannya. "Mengapa trilogi dipasang, agar masyarakat juga bisa mengerti dan memahami," katanya. (ops)