Ketua MPR: Yang Tidak Pancasilais Orang Yang Menista Agama

Sabtu, 03 Desember 2016

foto internet

JAKARTA - riautribune : Umat Islam peserta aksi damai 212 kemarin adalah rakyat Indonesia yang Pancasilais sebab mereka berani membela agama yang telah dinista.

Demikian salah satu poin dalam orasi kebangsaan Ketua MPR RI, Zulkifili Hasan, mengupas Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara, saat perayaan HUT Ke-86 Al Jam'iyatul Wasliyah, di Teater Sasono Langen Budoyo TMII, Jakarta, kemarin.

Menurutnya, Pancasila ada dalam diri umat Islam Indonesia. Pancasila digali oleh pendiri bangsa Indonesia dari nilai-nilai keagamaan yang dianut rakyat Indonesia serta nilai-nilai ke Indonesiaan yang memang sudah ada dalam diri rakyat Indonesia.

Sila Ketuhanan Yang Maha Esa menunjukkan bahwa seluruh rakyat Indonesia adalah rakyat yang ber-Tuhan.  Seluruh sikap dan perilaku rakyat Indonesia harus memancarkan cahaya ilahi Ketuhanan, terutama perilaku pemimpinnya.

"Saat aksi super damai tanggal 2 Desember, mereka membala agamanya dengan ibadah dan kedamaian dan keramahan. Mereka tunjukan bahwa ramah bukan berarti lemah dan bukan bukan berarti bisa seenaknya diinjak-injak," katanya.

Diungkapkannya, umat Islam peserta aksi damai adalah rakyat yang Pancasilais. Sedangkan pemimpin rakyat yang menista agama adalah orang yang tidak Pancasilais karena dalam Pancasila tidak boleh ada satu pihak menista agama lain.

Persatuan rakyat Indonesia akan terusik jika ada pihak yang seenaknya melakukan penistaan terhadap agama orang lain. Dan jika ada kabar bahwa aksi besar menuntut penista agama adalah aksi yang mengancam NKRI, maka itu salah besar.

"Yang menista agamalah yang mengancam NKRI," tegasnya.(rmol)