Demokrat: Ada Pihak yang Ingin Benturkan Jokowi dengan SBY

Senin, 21 November 2016

foto internet

JAKARTA – riautribune  : Pasca aksi demonstrasi 4 November 2016, Presiden Joko Widodo gencar melakukan safari politik ke sejumlah tokoh nasional, ormas Islam, serta melakukan kunjungan ke markas-markas militer.

Tak hanya itu, ia pun dua kali menemui rivalnya dalam Pemilihan Presiden 2014, Prabowo Subianto. Namun sampai saat ini, Jokowi belum berniat menemui Presiden keenam RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Ketua DPP Partai Demokrat, Benny K Harman mengungkapkan, desakan-desakan agar Jokowi bertemu dengan SBY yang juga Ketua Umum Partai Demokrat sudah sering didengarnya. Menurutnya, pertemuan antardua tokoh negara itu sangat baik dilakukan guna mengklarifikasi berbagai isu yang menyerang keduanya hingga membuat hubungan keduanya terlihat renggang.

"Menurut saya, pada saat ini ada desakan supaya Pak Jokowi dan Pak SBY sebagai tokoh bangsa untuk bertemu. Saya rasa ide itu sangat bagus ya untuk keduanya bisa saling klarifikasi. Ya kan," ujar Benny di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (21/11/2016).

Wakil Ketua Komisi III DPR RI itu mengingatkan jangan sampai ada pihak-pihak yang memanfaatkan kesempatan membenturkan Jokowi dan SBY bila nantinya pertemuan dilaksanakan.

"Saya melihat ada pihak-pihak tertentu, pihak ketiga yang ingin membenturkan Pak Jokowi dan Pak SBY. Dan ini tentu tidak kondusif untuk pembangunan demokrasi dan stabilitas politik ke depan," jelas Benny.

Menurut Benny, bila ada pertemuan antara Jokowi dan SBY, ia berharap Jokowi bisa mengambil nilai-nilai positif yang telah dilakukan SBY selama 10 tahun memimpin Indonesia. Ia juga berharap Jokowi tak begitu saja memercayai informasi-informasi yang didapatnya.

"Lalu setiap informasi itu harus cek and ricek. Tidak mudah dipercaya tapi harus dicek and ricek. Menimbang untung ruginya. Benar-benar mendengar aspirasi rakyat dan juga menegakkan aturan hukum. Itu aja sih. Sehingga apa pun yang terjadi bisa diatasi dengan baik," pungkasnya.(OKZ)