Fahri Hamzah Imbau Publik Jangan Terprovokasi Ajakan "Rush Money"

Sabtu, 19 November 2016

foto internet

JAKARTA - riautribune : Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah mengimbau agar masyarakat tak terprovokasi ajakan rush money pada 25 November 2016 . Menurut Fahri, itu merupakan bentuk kampanye pembangkangan publik yang harus diwaspadai oleh masyarakat.

"Salah satu cara rakyat melakukan perlawanan, salah satunya ada yang disebut dengan pembangkangan publik. Saya minta masyarakat tak terjebak kampanye pembangkangan publik," kata Fahri di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (18/11/2016).

Namun, kata Fahri, pemerintah juga harus bisa membujuk rakyat agar tak terjebak pada kampanye pembangkangan publik tersebut. Menurut Fahri, itu merupakan tugas pemerintah untuk membujuk rakyat agar patuh dan berkontribusi positif saat roda pemerintahan berjalan.

Fahri menilai rencana aksi rush money itu merupakan buah ketidakpuasan rakyat karena aspirasinya tidak didengar oleh pemerintah. "Makanya pemerintah juga harus mau mendengar suara rakyat. Dengarlah suara rakyatnya ini maunya seperti apa," lanjut Fahri.

Sebelumnya Menko Perekonomian Darmin Nasution menyebut isu rush money dilontarkan pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab di media sosial.

"Janganlah mengada-ada, itu namanya sudah mengalihkan langkah (politik) ke ekonomi," ujar Darmin di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Kamis (17/11/2016).

Gerakan rush money berkembang bersamaan dengan rencana aksi demonstrasi kasus dugaan penistaan agama oleh Gubernur non-aktif DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

Darmin sendiri menilai pihak-pihak yang menyebarkan gerakan rush money adalah orang-orang yang tidak mengedepankan kepentingan bangsa dan negara.

Sebab, isu politik yang saat ini sudah ada dalam proses hukum dikaitkan dengan ekonomi. "Padahal, itu persoalan politik. Itu namanya sudah tidak negarawan," kata Darmin.(kmps)