Menpora Inginkan Ada Kongres Suporter Sepakbola

Rabu, 09 November 2016

foto internet

BANDUNG - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi menginginkan ada semacam kongres supporter sepakbola. Di dalamnya, semua suporter klub di Indonesia bisa berkumpul dengan tujuan besar menjadikan sepakbola nasional menjadi lebih baik.

"Memang harus dilakukan secara terus-menerus semacam permusyawaratan antarsuporter atau saya istilahkan kongres suporter," kata Imam di Bandung, Selasa (8/11/2016).

Melalui kongres suporter, diharapkan ada perbaikan dalam sepakbola nasional, terutama dari sisi suporter. Sebab selama ini masih sering terjadi bentrokan baik dalam skala kecil maupun besar di antara sesama suporter.

"Tapi tidak hanya di elit suporter (pengurus inti suporter), harus betul-betul ke grassroot," ucapnya. Tapi keinginan itu akan sulit terwujud jika pelaksana kompetisi tidak memiliki misi yang sama dan membantu merealisasikan adanya kongres suporter.

"Ini tidak bisa dilaksanakan dengan baik selagi semangat untuk menjadikan sepakbola sebagai pemersatu itu belum dimulai oleh panitia oleh regulator," ungkap Imam.

Soal kongres suporter, menurutnya Kemenpora sempat mengalokasikan anggaran. Tapi anggaran yang ada terlalu kecil sehingga kongres urung terlaksana.

Meski begitu, ke depan ia mengaku akan terus mendorong para kelompok suporter untuk berkomunikasi satu sama lain. Perubahan pola pikir bahwa sepakbola adalah ajang pemersatu bangsa harus dikedepankan.

Imam lalu mengungkap satu mimpi besarnya terkait kerukunan sesama suporter. Salah satunya ia membayangkan suporter Persib Bandung, Persebaya, Arema Cronus, dan Persija berkumpul bersama di Stadion Gelora Bandung Lautan Api dengan memakai kostum kebanggaan masing-masing.

"Kita harapkan di situ ada perbincangan hangat sehari-dua hari penuh, jadi enggak boleh keluar stadion. Tiba-tiba keluar stadion mereka sudah pakai baju merah-putih," tutur Imam.

Tapi ia kembali mengingatkan bahwa hal-hal semacam itu tidak bisa hanya digagas oleh pemerintah. Suporter dan federasi harus memiliki satu tujuan sama untuk benar-benar mewujudkannya.

"Tidak cukup pemerintah yang mengawal. Ini harus federasi, operator, klub sendiri. Ini harus diikat sepenuhnya oleh yang namanya federasi," tandas Imam.(okz)