Kabupaten Siak Segera Terapkan Pembangunan Kota Sehat dan Pintar

Jumat, 04 November 2016

Bupati Siak H Syamsuar menghadiri Healthy City Conference & expo 2016 Padang, Sumatera Barat. (foto:humas siak).

PADANG - riautribune : Pemerintah Kabupaten Siak segera menerapkan pembangunan kota sehat dan kota pintar yang terintegrasi. Gagasan ini bertujuan guna menjadikan Negeri Istana ini sebagai kabupaten yang bersih, nyaman, aman dan sehat untuk dihuni.

Hal ini diungkapkan Bupati Siak Drs H Syamsuar MSi saat menghadiri Healthy City Conference & expo 2016 atau Konferensi dan Pameran Pembangunan Kota Sehat di Indonesia di Hotel Inna Muara, Padang, Sumatera Barat, Rabu (2/11/2016).

Terobosan ini, kata Bupati, akan bermuara pada peningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang diawali dari keadaan lingkungan sehat.

"Intinya mewujudkan lingkungan yang sehat, baik itu dari segi sosial, budaya, dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Kabupaten Siak," ujar Bupati.

"Dasar pemikiran kota sehat untuk mengatasi permasalahan pesatnya pertumbuhan penduduk dan pembangunan kota itu sendiri yang berbasis kemajuan teknologi informasi. Sehingga berbagai persoalan yang ditimbulkan dari dinamika perkembangan perkotaan ini, maka perlu langkah antisipasi melalui pendekatan pembangunan kota sehat," tegasnya.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Siak dr Tony Chandra yang mendampingi Bupati Siak menghadiri acara itu menambahkan, dalam waktu dekat pihaknya akan segera menyiapkan teknis dan pengelolaan dalam mewujudkan kota sehat tersebut.

"Di Kabupaten Siak segera kita coba dengan gagasan bagaimana untuk menyiapkan pembangunan kota sehat dan kota pintar ini. Untuk itu kita tentu melakukan koordinasi dengan dinas terkait," ungkapnya.

Langkah berikutnya, lanjut Toni, dengan memulainya dari tahap paling bawah di tingkat desa dengan menciptakan desa sehat. "Keinginan ini datang dari masyarakat, kemudian didukung pemerintah dan pihak legislatif. Jadi untuk mewujudkannya harus ada sinergisitas semua pihak," jelasnya.

Namun demikian, Toni menyebutkan beberapa indikator dan variabel yang telah ditetapkan untuk mewujudkan kota sehat, sebenarnya telah dilaksanakan Pemkab Siak dalam beberapa program pemerintah. "Namun tidak terbentuk secara kelembagaan. Jadi soal program ini, kita sudah melaksanakannya," ujar Tony.

Konferenesi ini merupakan bagian dari rencana pembangunan kota sehat dan kota pintar yang terintegrasi, sekaligus diharapkan dapat melahirkan gagasan tentang pembangunan kota sehat. Diikuti sebanyak 300 peserta konferensi dan 24 stan pameran dari kabupaten/kota, kementrian, BUMN, perusahaan swasta termasuk Dinas Kesehatan Kabupaten Siak. Sejarah singkat kota sehat di Indonesia sendiri telah dicanangkan oleh Mendagri tahun 1998. Ada 51 kabupaten/kota di Indonesia yang mengupayakan penyelenggaraan kota sehat tersebut.(grc)