Gaya Sejuk Polisi Amankan Demo 4 November: Berkalung Sorban dan Tak Bersenjata

Kamis, 03 November 2016

foto detik.com

JAKARTA - riautribune : Tinggal sehari lagi, demonstrasi besar-besaran dari Gerakan Pengawal Fatwa MUI (GNPF MUI) akan digelar di Jakarta. Demi mengawal aksi damai itu, polisi siap menanggalkan senjata dan berbaur dengan pendemo, berikut 4 kisahnya:

Aksi GNPF MUI yang diperkirakan diikuti sekitar 50 ribu orang ini terpusat pada tiga titik yakni Masjid Istiqlal Jl Medan Merdeka Jakpus dan depan Gedung DPR/MPR pada Jumat 4 November 2016 besok.

Presiden Joko Widodo sudah memerintahkan aparat untuk bersiaga dan melakukan tugasnya dengan profesional dalam mengawal aksi tersebut. Pesan-pesan damai juga telah disampaikan Presiden Jokowi, para politisi, dan ulama. Koordinator GNPF MUI Bachtiar Nasir juga berjanji unjuk rasa ini akan berlangsung damai.

Kepolisian siap mengamankannya dengan mengerahkan kekuatan personel gabungan hampir 20 ribu personel. Personel itu merupakan gabungan unsur Polri, TNI, dan Satpol PP. Cara-cara persuasif dan humanis lebih dikedepankan dalam mengawal aksi damai itu.

"Instruksi saya untuk pasukan yang berhadapan dengan demonstran, nggak boleh bawa senjata apalagi peluru tajam. Ada tim dipersiapkan khusus apabila terjadi kontigensi," perintah Kapolri Komjen Tito Karnavian.


Ada ratusan anggota Brimob yang tidak berbaret, tetapi berpeci dan bersorban putih ikut dalam gelar pasukan tersebut.

polisi sengaja menyiapkan pasukan 'khusus' ini untuk pengamanan demo tersebut. Ratusan anggota Brimob tersebut menjadi bagian dalam strategi polisi dalam melayani para pendemo.

Kepala Biro Operasi Polda Metro Jaya Kombes Verdianto mengatakan pengerahan polisi bersorban ini merupakan upaya polisi dalam pengamanan demo yang humanis. "Ya itu kan cara-cara humanis, kami kedepankan upaya persuasif untuk mengawal dan mengamankan demo nanti," ujar Verdianto.

Verdianto mengatakan ada 500 personel Brimob bersorban putih ini. Mereka adalah anggota Brimob Polda Jawa Barat.

Tanpa senjata api, tongkat atau tameng, ratusan personel Brimob berpeci dan bersorban ini akan diturunkan ketika massa sudah anarkis.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Awi Setiyono mengatakan, ratusan polisi bersorban itu yang akan berhadapan untuk menurunkan tensi massa ketika mulai melakukan tindakan anarkis.

"Iya, kalau massa sudah anarkis, mereka akan membacakan asmaul husna biar tenang kembali," ujar Awi, Rabu (2/11/2016).(dtk)