Kaban BPMPD, "Siap Potong Jari, Jika EO Tak Sukses"

Rabu, 26 Oktober 2016

Suasana Riau Ekspo di SKA Co-Ex.(riautribune.com)

PEKANBARU - riautribune : Panitia Riau Ekspo yang berada dibawah koordinasi Event Organizer (E0) Nabila menghubungi semua patner yang akan tampil dalam stand Riau Ekspo di SKA CO-EX.

Dalam rapat yang terkesan tertutup tersebut, semua patner diajak diskusi oleh sang Kepala Badan Penanaman modal dan Promosi Daerah (BPMPD) Ismaili Fauzi.

"Dalam pemaparan pak Kepala Badan, sinyal yang tertangkap dalam benak kami, bahwa beliau meyakinkan agar setiap stand harus membayar uang sewa secara lunas, karena pihak EO harus sudah melaksanakan kewajibannya untuk membayar sewa tempat yakni pihak SKA-Co EX.

Kami yang dari pihak luar ini kan jadi bertanya-tanya, kok soal internal justru dibahas dihadapan publik. Yah, kita pun sebagai konsumen jadi ragu, event sebesar ini kok dikelola tidak profesional,"Ucap Rud (36) salah satu pengusaha luar.

  Pria yang sehari-hari bertugas sebagai manager prusahaan swasta ini mengaku, cukup terkejut ketika sang kaban mengutarakan bahwa dirinya siap pasang badan.

  "Masak dia bilang, Potong telinga saya, potong jari saya, jika event ini tidak sukses. Dia jamin bahwa kegiatan ini akan mendatangkan ribuan konsumen, dan pengunjung.

Jikalah argumen itu digunakan hanya untuk menegaskan kami harus bayar lunas di depan juga percuma. Kami di internal perusahaan swasta ini, baru akan membayar ketika program itu usai dilaksanakan. Laporan dulu baru pembayaran. Jika yang dipersoalkan pembayaran, pertanyaannya, ada apa dengan EO, apa mereka tidak punya modal,"Ucap Rud.

Sementara itu Kaban BPMPD Riau Ismaili Fauzi ketika akan diwawancara menolak untuk memberikan penjelasan.

Dari info yang diperoleh riau tribune.com, sebelum acara dilaksanakan, pihak tempat acara yakni SKA-CO EX sempat tidak terima atas keterlambatan panitia membayar sewa acara.

Dari empat termen, namun termen kedua hingga keempat, belum mampu dibayar pihak EO. Bahkan pihak SKA-CO EX sempat di fightcopli dengan BPMPD.

"Ibarat memancing ikan paus, masok umpan nya cacing. Kalau anda ingin berbisnis dan menggunakan fasilitas orang lain, tentu anda harus mengukur diri terlebih dahulu. Mampu atau tidak keuangan anda. Itu kan, buka saling lempar tangan,"Ucap anton Rezie GM hotel SKA CO EX. Ketika berbincang ringan dengan wartawan.

Sementara itu, salah satu perwakilan LSM guntur Riau, Edi, mengaku akan memantau penyimpangan yang berlangsung di Riau Ekspo. "Kami akan melaporkan jika ada penggunaan anggaran negara tidak sesuai peruntungannya,"ucap Edi.(ehm)